
DPR Sebut Asumsi Nilai Rupiah di APBN 2019 Tak Realistis!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
02 July 2018 13:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) kembali menggelar rapat pembahasan asumsi dasar, kebijakan fiskal, pendapatan, defisit, dan pembiayaan dalam RAPBN 2019.
Dalam rapat tersebut, anggota parlemen meminta pemerintah untuk mengubah asumsi nilai tukar rupiah yang dipatok di kisaran Rp 13.700/US$ - Rp 14.000/US$ dalam rancangan kas keuangan negara tahun depan, karena berbagai risiko.
Anggota Banggar DPR Fraksi PAN Abdul Hakam Naja menilai, asumsi kurs mata uang Garuda yang diproyeksikan pemerintah untuk tahun depan sudah tak lagi realistis. Apalagi, pergerakan nilai tukar sudah berada di atas Rp 14.000/US$.
"Saya kira target Rp 13.700/US$ - Rp 14.000/US$ sudah ketinggalan kereta. Artinya, tekanan nilai tukar dari waktu ke waktu akan terus meningkat. Harusnya lebih realistis," kata Abdul, Senin (2/7/2018).
Seperti diketahui, pergerakan nilai tukar rupiah pada siang ini kembali mengintai level Rp 14.400/US$, meskipun pada pembukaan perdagangan pagi tadi sempat menguat.
Pada hari ini, Senin pukul 13:00 WIB, US$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 14.390/US$. Mata uang Garuda tercatat melemah 0,45% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara tak memungkiri, ketidakpastian perekonomian global membuat arus modal dari negara-negara berkembang seperti Indonesia keluar menuju AS.
Meskipun tidak memberikan sinyal akan mempertimbangkan adanya revisi nilai tukar dalam asumsi, namun Suahasil menegaskan akan terus mewaspadai kondisi tersebut.
"Jadi pergerakan ini kami waspadai saja. Kami melakukan, otoritas melalukan kebijakan, BI sudah mengambil kebijakan itu," tegasnya.
(dru) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Dalam rapat tersebut, anggota parlemen meminta pemerintah untuk mengubah asumsi nilai tukar rupiah yang dipatok di kisaran Rp 13.700/US$ - Rp 14.000/US$ dalam rancangan kas keuangan negara tahun depan, karena berbagai risiko.
Anggota Banggar DPR Fraksi PAN Abdul Hakam Naja menilai, asumsi kurs mata uang Garuda yang diproyeksikan pemerintah untuk tahun depan sudah tak lagi realistis. Apalagi, pergerakan nilai tukar sudah berada di atas Rp 14.000/US$.
Seperti diketahui, pergerakan nilai tukar rupiah pada siang ini kembali mengintai level Rp 14.400/US$, meskipun pada pembukaan perdagangan pagi tadi sempat menguat.
Pada hari ini, Senin pukul 13:00 WIB, US$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 14.390/US$. Mata uang Garuda tercatat melemah 0,45% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara tak memungkiri, ketidakpastian perekonomian global membuat arus modal dari negara-negara berkembang seperti Indonesia keluar menuju AS.
Meskipun tidak memberikan sinyal akan mempertimbangkan adanya revisi nilai tukar dalam asumsi, namun Suahasil menegaskan akan terus mewaspadai kondisi tersebut.
"Jadi pergerakan ini kami waspadai saja. Kami melakukan, otoritas melalukan kebijakan, BI sudah mengambil kebijakan itu," tegasnya.
(dru) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular