Rupiah Terbantu Pelemahan Dolar AS dan Kenaikan Bunga Acuan

Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan 7 days reverse repo rate sebesar 50 basis poin menjadi 5,25%. Kenaikan ini di luar ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI hanya akan menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 5%.
“Keputusan kenaikan suku bunga tersebut merupakan langkah lanjutan Bank Indonesia untuk secara pre-emptive, front-loading, dan ahead of the curve menjaga daya saing pasar keuangan domestik terhadap perubahan kebijakan moneter sejumlah negara dan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. Bank Indonesia meyakini sejumlah kebijakan yang ditempuh tersebut dapat memperkuat stabilitas ekonomi khususnya stabilitas nilai tukar rupiah,” sebut Perry Warjiyo, Gubernur BI.
Kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin ini memang membuat kebijakan moneter BI cenderung ketat. BI sudah meninggalkan sikap (stance) kebijakan moneter netral.
Pengganti Agus DW Martowardojo tersebut juga mengakui bahwa kenaikan ini memang bertujuan untuk menarik arus modal, terutama ke instrumen fixed income. Masuknya arus modal ini akan membantu BI mencapai prioritas jangka pendeknya yaitu stabilitas nilai tukar rupiah.
"Kami melihat (kenaikan suku bunga acuan) akan lebih banyak menarik inflows, khususnya fixed income. Ini tentu saja menambah supply dolar AS dan mendukung stabilitas rupiah," kata Perry.
Kenaikan suku bunga acuan juga menjadi salah satu faktor yang membantu apresiasi rupiah. Mungkin pernyataan Perry sudah terbukti bahwa kenaikan suku bunga acuan mampu mendatangkan arus modal yang menopang mata uang dalam negeri.
Di pasar saham, investor asing membukukan beli berish Rp 690,92 miliar. Sementara di pasar obligasi, imbal (yield) hasil bergerak turun yang menandakan harga naik karena ramainya permintaan.
Pada pukul 16:37 WIB, yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun berada di 7,816%. Turun dibandingkan penutupan hari sebelumnya yaitu 7,823%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
