
40.000 Wisatawan Terdampak Erupsi Gunung Agung
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
29 June 2018 13:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut ada 40.000 wisatawan yang terdampak atas penutupan bandar udara di Bali karena erupsi Gunung Agung.
Jumlah tersebut dihitung dari aktivitas kedatangan dan kepergian di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang ditutup selama 16 jam pada hari ini.
"[Yang terdampak] 40.000 sehari dan totalnya 160.000 orang yang tertunda keberangkatan, karena kan ada 4 hari yang lalu belum pulang. Berapa total kerugiannya, kami belum tahu," ujar dia di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (29/6/2018).
Dia mengklaim saat ini telah ada persaiapan yang lebih baik kepada wisatawan, karena hal yang sama telah terjadi pada tahun lalu. Pelayanan yang diberikan kepada wisatawan tertahan adalah pemberangkatan secara gratis menuju dari bandara atau hotel ke Bandara Djuanda di Surabaya atau Pelabuhan Padang Bai.
Selain itu, dia mengatakan telah dilakukan koordinasi dengan pihak asosiasi perhotelan setempat. Koordinasi dilakukan untuk memberi penurunan harga untuk wisatawan yang tak bisa meninggalkan Bali.
"Kalau dia sudah habis mau pulang, digratiskan satu hari, dan untuk hari-hari berikutnya diberikan diskon sesuai pada harga saat itu. Tapi kesepakatan umum, diskonnya 40-50%," tutur Arief.
Dia menambahkan, telah ada pula crisis center melalui Bali Hospitality Tourism yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali.
(dru) Next Article Lewat Pasar Nego, Investor Asing Koleksi Saham BALI Rp 124,4M
Jumlah tersebut dihitung dari aktivitas kedatangan dan kepergian di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang ditutup selama 16 jam pada hari ini.
"[Yang terdampak] 40.000 sehari dan totalnya 160.000 orang yang tertunda keberangkatan, karena kan ada 4 hari yang lalu belum pulang. Berapa total kerugiannya, kami belum tahu," ujar dia di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (29/6/2018).
Selain itu, dia mengatakan telah dilakukan koordinasi dengan pihak asosiasi perhotelan setempat. Koordinasi dilakukan untuk memberi penurunan harga untuk wisatawan yang tak bisa meninggalkan Bali.
"Kalau dia sudah habis mau pulang, digratiskan satu hari, dan untuk hari-hari berikutnya diberikan diskon sesuai pada harga saat itu. Tapi kesepakatan umum, diskonnya 40-50%," tutur Arief.
Dia menambahkan, telah ada pula crisis center melalui Bali Hospitality Tourism yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali.
(dru) Next Article Lewat Pasar Nego, Investor Asing Koleksi Saham BALI Rp 124,4M
Most Popular