Salah Satu Penyebab Dolar AS Nyaris Tembus Rp 14.400

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 June 2018 17:30
Nilai tukar rupiah diramal akan terus mengalami tekanan akibat ekspektasi kenaikan suku bunga acuan
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah diramal akan terus mengalami tekanan akibat ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed menjadi 4 kali pada tahun ini serta tekanan dari defisit neraca perdagangan.

Berdasarkan kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, pelemahan nilai tukar rupiah dapat berdampak negatif terhadap kinerja ekspor, arus modal masuk, serta kenaikan harga barang-barang impor.

"Rupiah akan terus tertekan akibat ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed meningkat menjadi 4 kali lagi," kata Kepala Kajian LEPM UI Febrio Kacaribu, Kamis (28/6/2018).

Sejak awal pembukaan perdagangan, nilai tukar rupiah menembus level RP 14.300/US$. Seiring perjalannya, rupiah tak mampu menahan keperkasaan dolar AS, sehingga nyaris berada di angka Rp 14.400/US$.

Menurut Febrio, kenaikan suku bunga acuan menjadi jalan satu-satunya untuk menstabilisasi nilai tukar. Sebab, instrumen bank sentral untuk memperkuat mata uang Garuda saat ini relatif terbatas.

"Apalagi, ongkos menahan pelemahan rupiah meningkat," ungkapnya.

Febrio memandang, BI perlu setidaknya menyamai pengetatan yang dilakukan oleh The Fed, atau setidaknya menaikkan bunga hingga 4 kali hingga akhir tahun.

"Kenaikan ketiga perlu dilakukan pada rapat kali ini untuk memberi sinyal kuat ke pasar keuangan bahwa BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," jelasnya.


(dru) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular