
Rupiah Terus Tertekan, IHSG Anjlok Hingga 2%
Gita Rossiana & Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 June 2018 11:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum sampai setengah hari perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini sudah terkoreksi sampai 2,22% dengan posisi terendah di level 5.662,93 poin.
Analis Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menilai koreksi yang terjadi pada indeks karena terjadinya depresiasi pada rupiah. Padahal Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) dengan wacana akan terjadinya kenaikan suku bunga.
"Koreksi terjadi karena faktor rupiah yang terdepresiasi besar padahal pasar sudah wanti-wanti hasil RDG BI dan wacananya suku bunga naik seharusnya rupiah apresiasi karena dapat tenaga dari suku bunga," kata Alfred saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (28/6).
Selain rupiah, Alfred juga menyinggung tentang faktor makro lainnya yakni terget pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini yang diperkirakan tak akan mencapai target di 5,2%. Hal tersebut juga menimbulkan kekhawatiran pasar yang membuat koreksi pagi ini.
Dari global, juga terdapat faktor intervensi pemerinta China terhadap yuan yang juga berdampak pada melemahnya nilai tukar mata uang garuda terhadap yuan. Selain itu, perlu diperhatikan juga koreksi yang terjadi di bursa Amerika Serikat yang ditutup memerah pada perdagangan kemarin.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji menambahkan penyebab dari anjloknya IHSG tersebut karena sentimen eksternal yang begitu kuat, seperti rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 2 kali lagi pada tahun ini.
Selain itu, disebabkan pula oleh meningkatnya tensi perang dagang antara AS dengan beberapa negara lainnya yang secara tidak langsung memberikan efek negatif bagi pertumbuhan IHSG pada hari ini.
"Penyebab lainnya data neraca perdagangan yang mengalami defisit serta pelemahan rupiah merupakan sentimen domestik yang menyebabkan IHSG melemah pada hari ini,"kata dia.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Analis Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menilai koreksi yang terjadi pada indeks karena terjadinya depresiasi pada rupiah. Padahal Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) dengan wacana akan terjadinya kenaikan suku bunga.
Dari global, juga terdapat faktor intervensi pemerinta China terhadap yuan yang juga berdampak pada melemahnya nilai tukar mata uang garuda terhadap yuan. Selain itu, perlu diperhatikan juga koreksi yang terjadi di bursa Amerika Serikat yang ditutup memerah pada perdagangan kemarin.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji menambahkan penyebab dari anjloknya IHSG tersebut karena sentimen eksternal yang begitu kuat, seperti rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 2 kali lagi pada tahun ini.
Selain itu, disebabkan pula oleh meningkatnya tensi perang dagang antara AS dengan beberapa negara lainnya yang secara tidak langsung memberikan efek negatif bagi pertumbuhan IHSG pada hari ini.
"Penyebab lainnya data neraca perdagangan yang mengalami defisit serta pelemahan rupiah merupakan sentimen domestik yang menyebabkan IHSG melemah pada hari ini,"kata dia.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular