
Ulasan Teknikal
Ditutup Berbentuk Palu Terbalik, IHSG Beri Sinyal Menguat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
26 June 2018 19:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditutup melemah 0,16% di level Rp 14.173/dolar AS menjadi sentimen yang menyebabkan investor khawatir terhadap kondisi pasar saham domestik.
Selain itu, investor tampaknya kurang senang kalau Bank Indonesia menaikan suku bunga BI 7 day RR dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG BI) yang akan digelar kamis (26/6/2018).
Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak direntang 5.820 hingga 5.878 dan ditutup di level 5.825 atau melemah 0,57% dengan Investor asing membukukan net sell sebesar Rp 459,31 miliar.
Saham sektor keuangan menjadi pemberat IHSG dengan pelemahan 2,03% lebih dan mendorong IHSG turun sebanyak 33 poin.
Sumber: Reuters
IHSG ditutup dengan membentuk pola palu terbalik (invented hammer) yang merupakan indikasi pembalikan harga namun bersifat lemah. IHSG sempat menembus garis rerata bergerak selama 5 hari nya(MA 5) namun kembali menjauh ketika harga ditutup di area negatif.
Nampak nya level IHSG saat ini sudah priced in menyikapi sentimen global beberapa waktu lalu seperti kenaikan suku bunga The Fed, ECB conference dengan kebijakan Quantitative Easing nya dan kenaikan suku bunga BI 7 day RR sebanyak 50 basis poin.
Namun demikian, Perang dagang antara China versus Amerika Serikat belum berakhir dan investor masih menunggu keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan digelar pada Kamis, (28/6/2018) mendatang yang akan membahas suku bunga 7 day RR.
(hps/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Selain itu, investor tampaknya kurang senang kalau Bank Indonesia menaikan suku bunga BI 7 day RR dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG BI) yang akan digelar kamis (26/6/2018).
Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak direntang 5.820 hingga 5.878 dan ditutup di level 5.825 atau melemah 0,57% dengan Investor asing membukukan net sell sebesar Rp 459,31 miliar.
![]() |
Sumber: Reuters
IHSG ditutup dengan membentuk pola palu terbalik (invented hammer) yang merupakan indikasi pembalikan harga namun bersifat lemah. IHSG sempat menembus garis rerata bergerak selama 5 hari nya(MA 5) namun kembali menjauh ketika harga ditutup di area negatif.
Nampak nya level IHSG saat ini sudah priced in menyikapi sentimen global beberapa waktu lalu seperti kenaikan suku bunga The Fed, ECB conference dengan kebijakan Quantitative Easing nya dan kenaikan suku bunga BI 7 day RR sebanyak 50 basis poin.
Namun demikian, Perang dagang antara China versus Amerika Serikat belum berakhir dan investor masih menunggu keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan digelar pada Kamis, (28/6/2018) mendatang yang akan membahas suku bunga 7 day RR.
(hps/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular