
Setelah Sempat Terkoreksi, Bursa Eropa Dibuka Naik
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
26 June 2018 15:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa pada perdagangan hari ini dibuka menguat setelah sempat terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini. Bursa Eropa sudah kehilangan dua persen dalam sepekan karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kenaikan tensi perang dagang.
Indeks FTSE 100 di London dibuka menguat 0,3% ke level 7.532,49. Indeks DAX 30 di Frankfrut naik 0,7% ke level 12.355,66 dan indeks CAC 40 di Paris naik 0,5% ke level 5.308,88.
Washington melalui Steve Mnuchin, Menteri Keuangan AS, menyebutkan pelarangan investasi tidak hanya berlaku untuk China tetapi seluruh negara yang diduga ingin mencuri teknologi AS.
"Pernyataan akan segera keluar dan itu (pelarangan investasi) tidak spesifik kepada China, tetapi kepada semua negara yang mencoba mencuri teknologi kami," tegas Mnuchin melalui kicauan di Twitter.
Pernyataan Mnuchin diluruskan oleh Peter Navarro, Penasihat Perdagangan Gedung Putih. Menurut Navarro, sejauh ini pihak yang dilaporkan masuk dalam kebijakan larangan investasi hanya China.
Dalam wawancara dengan CNBC Internasional, Navarro menyatakan Kementerian Keuangan AS akan melapor kepada Presiden Trump pada akhir pekan ini mengenai larangan investasi terhadap China. Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan teknologi dan kekayaan intelektual sehingga bisa menyejahterakan rakyat AS di masa depan.
(hps) Next Article Bursa Utama Eropa Tergelincir, Investor Tunggu Hasil G7
Indeks FTSE 100 di London dibuka menguat 0,3% ke level 7.532,49. Indeks DAX 30 di Frankfrut naik 0,7% ke level 12.355,66 dan indeks CAC 40 di Paris naik 0,5% ke level 5.308,88.
Washington melalui Steve Mnuchin, Menteri Keuangan AS, menyebutkan pelarangan investasi tidak hanya berlaku untuk China tetapi seluruh negara yang diduga ingin mencuri teknologi AS.
Pernyataan Mnuchin diluruskan oleh Peter Navarro, Penasihat Perdagangan Gedung Putih. Menurut Navarro, sejauh ini pihak yang dilaporkan masuk dalam kebijakan larangan investasi hanya China.
Dalam wawancara dengan CNBC Internasional, Navarro menyatakan Kementerian Keuangan AS akan melapor kepada Presiden Trump pada akhir pekan ini mengenai larangan investasi terhadap China. Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan teknologi dan kekayaan intelektual sehingga bisa menyejahterakan rakyat AS di masa depan.
(hps) Next Article Bursa Utama Eropa Tergelincir, Investor Tunggu Hasil G7
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular