
Dipicu Sentimen Eksternal, IHSG Dibuka Turun 0,29%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 June 2018 09:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca dibuka melemah 0,29%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melebarkan pelemahannya. Sampai dengan berita ini diturunkan, IHSG sudah turun 0,55% ke level 5.827,16.
Sentimen eksternal mewarnai jalannya perdagangan IHSG pada pagi hari ini. Pertama, kabar pembatasan investasi China di bidang teknologi oleh AS. Negeri Paman Sam memang telah lama menuduh China sebagai pihak yang sering mencuri teknologi dan kekayaan intelektual milik perusahaan-perusahaan mereka.
Pada hari Minggu waktu setempat (24/6/2018), Presiden AS Donald Trump dikabarkan berencana melarang banyak perusahaan China berinvestasi pada perusahaan teknologi AS dan akan memblokir ekspor teknologi ke China, seperti dilaporkan oleh The Wall Street Journal (WSJ) dan dilansir dari CNBC International.
Kedua langkah tersebut rencananya akan diumumkan akhir pekan ini. Langkah ini dimaksudkan untuk menghalangi program "Made in China 2025", sebuah prakarsa untuk menjadikan China sebagai pemimpin global dalam bidang teknologi.
Kini, dunia dihadapkan pada restriksi di bidang investasi dan bukan hanya di bidang perdagangan. Berbicara mengenai perang dagang, perusahaan terkemuka dunia kini sudah mulai ambil ancang-ancang dalam menghadapi balas-membalas bea masuk.
Harley Davidson pada akhir pekan lalu mengungkapkan bahwa pihaknya akan memindahkan produksi motor yang diekspor ke Uni Eropa, dari AS ke pabriknya di luar negeri. Pabrikan motor besar tersebut juga memproyeksikan tarif yang diterapkan oleh Uni Eropa akan meningkatkan biaya perusahaan sebesar US$ 90-100 juta per tahunnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Saham Perbankan Rebound, IHSG Dibuka Naik 0,12%
Sentimen eksternal mewarnai jalannya perdagangan IHSG pada pagi hari ini. Pertama, kabar pembatasan investasi China di bidang teknologi oleh AS. Negeri Paman Sam memang telah lama menuduh China sebagai pihak yang sering mencuri teknologi dan kekayaan intelektual milik perusahaan-perusahaan mereka.
Pada hari Minggu waktu setempat (24/6/2018), Presiden AS Donald Trump dikabarkan berencana melarang banyak perusahaan China berinvestasi pada perusahaan teknologi AS dan akan memblokir ekspor teknologi ke China, seperti dilaporkan oleh The Wall Street Journal (WSJ) dan dilansir dari CNBC International.
Kini, dunia dihadapkan pada restriksi di bidang investasi dan bukan hanya di bidang perdagangan. Berbicara mengenai perang dagang, perusahaan terkemuka dunia kini sudah mulai ambil ancang-ancang dalam menghadapi balas-membalas bea masuk.
Harley Davidson pada akhir pekan lalu mengungkapkan bahwa pihaknya akan memindahkan produksi motor yang diekspor ke Uni Eropa, dari AS ke pabriknya di luar negeri. Pabrikan motor besar tersebut juga memproyeksikan tarif yang diterapkan oleh Uni Eropa akan meningkatkan biaya perusahaan sebesar US$ 90-100 juta per tahunnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Saham Perbankan Rebound, IHSG Dibuka Naik 0,12%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular