
Saham Perbankan Rebound, IHSG Dibuka Naik 0,12%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 June 2018 09:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,12% ke level 5.832,59. Kini, IHSG telah memperlebar penguatannya menjadi 0,47% ke level 5.852,8. Penguatan IHSG terjadi setelah sebelumnya bursa saham utama kawasan Asia dibuka bervariasi: indeks Strait Times naik 0,03%, indeks Hang Seng naik 0,26%, indeks Nikkei turun 0,09%, indeks Kospi turun 0,07%, dan indeks Shanghai turun 0,07%.
Rebound saham-saham emiten perbankan yang kemarin (26/6/2018) mendapatkan tekanan jual berhasil membawa IHSG ke zona hijau pada pagi hari ini; sektor jasa keuangan menguat 0,43%, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG.
Saham-saham emiten perbankan yang diburu investor diantaranya: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,23%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+1,06%), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+1,05%).
Kemarin, tekanan jual bagi saham-saham perbankan dipicu oleh sentimen eksternal yakni kabar pembatasan investasi China di bidang teknologi oleh AS. Negeri Paman Sam memang telah lama menuduh China sebagai pihak yang sering mencuri teknologi dan kekayaan intelektual milik perusahaan-perusahaan asal AS.
Bahkan, belakangan terungkap bahwa yang menjadi target bukan hanya China, namun seluruh negara yang mencoba mencuri teknologi milik perusahaan-perusahaan AS.
Derasnya tekanan membuat investor melepas saham-saham perbankan yang memiliki kapitalisasi pasar besar. Kini, isu tersebut sudah mereda, sehingga aksi beli kembali dilakukan investor.
Presiden Donald Trump memberi sinyal bahwa dirinya akan mengambil langkah yang lebih halus untuk membatasi investasi China pada perusahaan AS yang memiliki teknologi yang sensitif.
Dalam administrasi pemerintahan Trump, terdapat perdebatan mengenai pendekatan yang harus digunakan guna membatasi investasi China. Menteri keuangan Steve Mnuchin menginginkan pendekatan yang lebih halus menggunakan the Committee on Foreign Investment in the U.S yang akan melakukan tinjauan mengenai akuisisi perusahaan asing terhadap perusahaan asal AS dengan dasar keamanan nasional.
Sementara itu, pihak lainnya menginginkan pendekatan yang lebih kasar yakni mendeklarasikan kondisi darurat ekonomi dan menerapkan International Emergency Economic Powers Act.
Tak ada data ekonomi yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article PSBB Sampai Juni, Saham BCA, BRI, Mandiri & BNI Kompak Drop
Rebound saham-saham emiten perbankan yang kemarin (26/6/2018) mendapatkan tekanan jual berhasil membawa IHSG ke zona hijau pada pagi hari ini; sektor jasa keuangan menguat 0,43%, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG.
Saham-saham emiten perbankan yang diburu investor diantaranya: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,23%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+1,06%), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+1,05%).
Bahkan, belakangan terungkap bahwa yang menjadi target bukan hanya China, namun seluruh negara yang mencoba mencuri teknologi milik perusahaan-perusahaan AS.
Derasnya tekanan membuat investor melepas saham-saham perbankan yang memiliki kapitalisasi pasar besar. Kini, isu tersebut sudah mereda, sehingga aksi beli kembali dilakukan investor.
Presiden Donald Trump memberi sinyal bahwa dirinya akan mengambil langkah yang lebih halus untuk membatasi investasi China pada perusahaan AS yang memiliki teknologi yang sensitif.
Dalam administrasi pemerintahan Trump, terdapat perdebatan mengenai pendekatan yang harus digunakan guna membatasi investasi China. Menteri keuangan Steve Mnuchin menginginkan pendekatan yang lebih halus menggunakan the Committee on Foreign Investment in the U.S yang akan melakukan tinjauan mengenai akuisisi perusahaan asing terhadap perusahaan asal AS dengan dasar keamanan nasional.
Sementara itu, pihak lainnya menginginkan pendekatan yang lebih kasar yakni mendeklarasikan kondisi darurat ekonomi dan menerapkan International Emergency Economic Powers Act.
Tak ada data ekonomi yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article PSBB Sampai Juni, Saham BCA, BRI, Mandiri & BNI Kompak Drop
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular