Ini Profil Lengkap Direksi Bursa Efek Indonesia 2018-2021

Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 June 2018 20:23
Ini Profil Lengkap Direksi Bursa Efek Indonesia 2018-2021
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya mengumumkan hasil pemilihan calon direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode jabatan 2018-2021.

Berdasarkan dokumen yang diterima CNBC Indonesia, Inarno Djajadi yang saat ini masih menjabat sebagai komisaris BEI terpilih mengisi jabatan orang nomor satu di pasar modal Indonesia. Berikut daftar lengkap direksi baru BEI yang akan dikukuhkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 29 Juni mendatang:
  • Direktur Utama: Inarno Djajadi
  • Direktur Penilaian Perusahaan: IGD N Yetna Setia
  • Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa: Laksono Widito Widodo
  • Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan: Kristian Sihar Manulang
  • Direktur teknologi Informasi dan Manajemen Resiko: Fithri Hadi
  • Direktur Pengembangan: Hasan Fawzi
  • Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia: Risa Effennita Rustam


Ini Profil Lengkap Direksi Bursa Efek Indonesia 2018-2021Foto: www.idx.co.id/

Sebelum ditunjuk menjadi Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno menjabat sebagai Komisaris BEI sejak Juni 2017. Lahir di Yogyakarta, 31 Desember 1962. Perjalanan karirnya dimulai pada tahun 1989 sebagai Treassury Officer di PT Bank Uppindo. Kemudian menjadi Direktur di PT Aspac Upindo Sekuritas pada tahun 1991 - 1997.

Sempat pula menjadbDirektur di PT Mitra Duta Sekuritas pada tahun 1997 - 1999. Direktur di PT Widari Securities pada tahun 1999. Presiden Direktur di PT Madani Securities pada tahun 2000 - 2003. Presiden Direktur di PT KPEI 2003 - 2009. Komisaris PT KPEI pada 2013 - 2016. Presiden Komisaris di PT KPEI pada tahun 2013 - 2016. Presiden Komisaris di PT Maybank Kim Eng Securities pada tahun 2013 - 2014.




Ini Profil Lengkap Direksi Bursa Efek Indonesia 2018-2021Foto: CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah)

Untuk posisi direktur teknologi informasi dan manajemen risiko, OJK menunjuk Fithri Hadi menggantikan Sulistyo Budi.

Sebelum menjadi direksi bursa terbaru, Fithri Hadi menjabat sebagai direktur Gruo inovasi digital keuangan OJK. Ia menduduki jabatan ini sejak Agustus 2017.

Fithri Hadi merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1990 dari jurusan teknik informatika. Setelah lulus dia membangun karir sebagai IT Programer di PT Caltex Pacific Indonesia yang merupakan anak usaha Chevron.

Dua tahun berkarir dia masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia menghabiskan karir selama 11 tahun di BEI dengan jabatan terakhir Head of IT and Outsourching.

Setelahnya dia pindah ke sekuritas. Dia menghabiskan karirnya di Trimegah Sekuritas, Panca Global Securities dan DBS Vickers Securities.

Lalu dia bergabung dengan OJK pada Desember 2014. Setelah sebelumnya menjadi CEO PT ICAMEL anak usaha dari Bursa Efek Indonesia.




Ini Profil Lengkap Direksi Bursa Efek Indonesia 2018-2021Foto: mandirisekuritas.co.id

Pada posisi direktur perdagangan dan pengaturan anggota bursa BEI, OJK memilih Laksono Widito Wibowo menggantikan Alpino Kianjaya.

Sebelum bergabung sebagai direksi bursa, Laksono menghabiskan waktunya di perusahaan sekuritas. Pada awal karirnya dia bergabung dengan Mandiri Sekuritas kemudian melanjutkan karir di Macquarie Securities Indonesia, ING Securities Ltd.

Pada 2008 dia menjadi direksi di Ancora International. Namun kembali lagi ke perusahaan sekuritas dengan menjadi presiden direktur RBS Asia Securities. Setelahnya bergabung kembali dengan Mandiri Sekuritas dengan jabatan managing director.




Ini Profil Lengkap Direksi Bursa Efek Indonesia 2018-2021Foto: detik.com

Kristian (foto paling kiri) merupakan profesional yang lama berkarir di Bursa Efek Indonesia. Sebelum menjabat direktur Kepatuhan dan Pengawasan Transaksi, Pria ini menjabat sebagai  Head of Listing II BEI, dimana sebelumnya sempat pula menjabat sebagai kepada Divisi Audit Eksternal.



Ini Profil Lengkap Direksi Bursa Efek Indonesia 2018-2021Foto: kpei.co.id

Sebelum terpilih sebagai Direktur Pengembangan, pria kelahiran a di Purwakarta pada 27 April 1970 ini menjabat sebagai Direktur Utama KPEI sejak Juni 2012. Ia memulai kariernya di PT Kliring Depositori Efek Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem (1993–1997). Kemudian, ia bergabung dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi (1997–2008), untuk kemudian menjadi Direktur PT Penilai Harga Efek Indonesia sejak Juli 2008 hingga Juni 2012.

Hasan Fawzi meraih gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung, program studi Teknik Informatika pada 1993, gelar Master of Business Administration dari Universitas L’IAE de Grenoble, Universite Pierre Mendes, Perancis pada 2008 serta gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 2008.



Di posisi direktur penilaian perusahaan, OJK menunjuk IGD N Yetna Setia menggantikan Samsul Hidayat. Yetna Setia merupakan pegawai karir BEI. Dia menghabiskan 21 tahu karirnya di BEI dengan posisi terakhir kepala penilaian perusahaan I BEI.

Pada posisi direktur sumber daya manusia BEI ada Risa Effennita Rustam menggantikan Chaeruddin Berlian. Risa merupakan pelaku bisnis sekuritas.

Dia berkarir di macquarie capital securities indonesia dan saat ini tercatat sebagai sebagai salah satu pemegang saham perusahaan. Dia juga pernah menjadi komite Haircut di PR Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).





(hps/hps) Next Article Paket Laksono Widodo Cs Siap Daftar ke OJK Jadi Direksi Bursa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular