Mantan Bos OJK Jadi Komut Bank DKI, Ini Alasannya
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
22 June 2018 13:20
Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI menunjuk Ilya Avianti sebagai komisaris di bank daerah tersebut. Penunjukkan mantan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut erat kaitannya dengan rencana perseroan untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi menjelaskan, penunjukkan Ilya Avianti sebagai komisaris utama bukan tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Pakai RUPS, tapi kan bisa sekuler karena pemegang saham kami kan ada dua, yakni pemprov DKI dan Pasar Jaya. Yang penting ada undangan dan ada keputusan rapatnya," ujar dia saat ditemui di Gedung BI, Jumat (22/6/2018).
Kemudian, Kresno mengungkapkan, penunjukkan Ilya tersebut bisa memudahkan perseroan untuk melakukan IPO."Karena beliau kan dari OJK, jadi wawasannya lebih luas,"ucap dia.
Sedangkan untuk rencana IPO Bank DKI, menurut Kresno, pihaknya sudah melakukan workshop dengan mengundang Bursa Efek Indonesia (BEI) dan lembaga legislatif. "Sebetulnya kami inginnya tahun ini, tapi kan tahun ini penuh aktivitas," terang dia.
Kresno melanjutkan, kondisi pasar modal juga mempengaruhi perkembangan IPO perseroan. Sehingga selain aktivitas politik, perseroan juga akan memperhatikan kondisi pasar modal.
"Jangan sampai pas IPO, market-nya lesu, kalau market lesu harga tidak bakalan bagus. Jadi, timing ini penting banget sehingga kami mesti bicara sama orang-orang yang kompeten di bidangnya," kata dia.

(roy) Next Article Es Krim Diamond Mau IPO, Tahun Ini Bisa Capai 70 Emiten
Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi menjelaskan, penunjukkan Ilya Avianti sebagai komisaris utama bukan tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Kemudian, Kresno mengungkapkan, penunjukkan Ilya tersebut bisa memudahkan perseroan untuk melakukan IPO."Karena beliau kan dari OJK, jadi wawasannya lebih luas,"ucap dia.
Sedangkan untuk rencana IPO Bank DKI, menurut Kresno, pihaknya sudah melakukan workshop dengan mengundang Bursa Efek Indonesia (BEI) dan lembaga legislatif. "Sebetulnya kami inginnya tahun ini, tapi kan tahun ini penuh aktivitas," terang dia.
Kresno melanjutkan, kondisi pasar modal juga mempengaruhi perkembangan IPO perseroan. Sehingga selain aktivitas politik, perseroan juga akan memperhatikan kondisi pasar modal.
"Jangan sampai pas IPO, market-nya lesu, kalau market lesu harga tidak bakalan bagus. Jadi, timing ini penting banget sehingga kami mesti bicara sama orang-orang yang kompeten di bidangnya," kata dia.

(roy) Next Article Es Krim Diamond Mau IPO, Tahun Ini Bisa Capai 70 Emiten
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular