
Wall Street Tertekan, Indeks Strait Times Ikut ke Zona Merah
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
22 June 2018 08:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Singapura pada perdagangan pagi ini dibuka di zona merah. Koreksi bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, menjadi pemicu pelemahan bursa saham Negeri Singa pagi ini.
Indeks Strait Times dibuka terkoreksi 0,53% ke 3.282,54 atau kehilangan 17,46 poin. Volume perdagangan pagi ini tercatat 70,4 juta saham senilai SG$ 120,4 juta.
Saham-saham dari sektor multi-industri yang memimpin pelemahan hingga 0,59%. Selain itu saham sektor keuangan juga mengalami pelemahan 0,14%. Saham DBS Bank turun 0,05%, Venture turun 0,23%, dan SingTel turun 0,06%.
Bursa saham Wall Street pada perdagangan dini hari tadi berakhir di zona merah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,80%, S&P 500 melemah 0,63%, dan Nasdaq berkurang 0,87%.
Selain perang dagang, kejatuhan Wall Street juga disebabkan aturan pajak penjualan online. Mahkamah Agung AS memerintahkan para pelaku usaha e-commerce wajib memungut pajak penjualan.
Menanggapi putusan ini, saham-saham perusahaan e-commerce berguguran. Amazon, misalnya, turun 1,13%. Bahkan saham eBay anjlok 3,2%.
(hps/aji) Next Article Wall Street Koreksi, Strait Times Dibuka Turun Tipis
Indeks Strait Times dibuka terkoreksi 0,53% ke 3.282,54 atau kehilangan 17,46 poin. Volume perdagangan pagi ini tercatat 70,4 juta saham senilai SG$ 120,4 juta.
Saham-saham dari sektor multi-industri yang memimpin pelemahan hingga 0,59%. Selain itu saham sektor keuangan juga mengalami pelemahan 0,14%. Saham DBS Bank turun 0,05%, Venture turun 0,23%, dan SingTel turun 0,06%.
Selain perang dagang, kejatuhan Wall Street juga disebabkan aturan pajak penjualan online. Mahkamah Agung AS memerintahkan para pelaku usaha e-commerce wajib memungut pajak penjualan.
Menanggapi putusan ini, saham-saham perusahaan e-commerce berguguran. Amazon, misalnya, turun 1,13%. Bahkan saham eBay anjlok 3,2%.
(hps/aji) Next Article Wall Street Koreksi, Strait Times Dibuka Turun Tipis
Most Popular