
Ulasan Teknikal
Gagal Tembus 5.900, IHSG Dekati Level Terendah Harian
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 June 2018 17:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Seperti diperkirakan pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (21/6/2018) ditutup di zona merah, dengan koreksi 61 poin atau -1,04% ke 5.822 setelah bergerak di rentang 5.815-5.922.
Pelaku pasar membukukan transaksi Rp 8,6 triliun dengan volume 6,8 miliar saham. Sementara itu, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 709 triliun di perdagangan reguler hari ini.
Pada sesi satu, IHSG dibuka menuju jalur hijau hingga menyentuh level 5.922 atau menguat 0,66%. Namun pada sesi dua, pasar berbalik arah hingga menyentuh 5.815 atau melemah 1,17%.
Melihat bursa saham memasuki wilayah jenuh jual (oversold), pelaku pasar mulai melakukan akumulasi beli pada sesi kedua sehingga ditutup pada level 5.830 atau terkoreksi dengan besaran lebih tipis yakni -0,77%.
Saham-saham sektor pertambangan dan perdagangan terlihat menjadi sasaran beli sehingga menguat dan membantu menahan koreksi IHSG, meski tipis. Masing-masing memberikan sumbangsih poin penguatan sebesar 1,1 poin dan 1,5 poin.
Berdasarkan analisis teknikal, IHSG ditutup turun dengan membentuk lilin hitam penuh (full black candle) atau mengindikasikan tren penurunan (bearish).
Indikasi penurunan kian terlihat setelah IHSG menjauhi rerata pergerakan 20 hari perdagangan (moving average/ MA-20), rerata 10 hari perdagangan (MA-10) dan rerata 5 hari perdagangan (MA 5).
Koreksi indeks acuan saham nasional tersebut terjadi di tengah pergerakan variatif bursa saham utama di Asia dan Eropa. Indeks Nikkei di Jepang yang naik 0,61%, indeks Kospi di Korea Selatan (Korsel) melemah 1,1%, dan indeks Hang Seng di Hong Kong yang turun 1,35%.
Sementara, indeks saham Eropa bervariasi sejak dibuka pada siang tadi. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,23%, tetapi indeks DAX Jerman turun 0,43% sementara indeks CAC Prancis menguat 0,14%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rebound Hari ke-2, IHSG Awal Pekan Depan Dibayangi Penguatan
Pelaku pasar membukukan transaksi Rp 8,6 triliun dengan volume 6,8 miliar saham. Sementara itu, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 709 triliun di perdagangan reguler hari ini.
Pada sesi satu, IHSG dibuka menuju jalur hijau hingga menyentuh level 5.922 atau menguat 0,66%. Namun pada sesi dua, pasar berbalik arah hingga menyentuh 5.815 atau melemah 1,17%.
Saham-saham sektor pertambangan dan perdagangan terlihat menjadi sasaran beli sehingga menguat dan membantu menahan koreksi IHSG, meski tipis. Masing-masing memberikan sumbangsih poin penguatan sebesar 1,1 poin dan 1,5 poin.
Berdasarkan analisis teknikal, IHSG ditutup turun dengan membentuk lilin hitam penuh (full black candle) atau mengindikasikan tren penurunan (bearish).
![]() |
Koreksi indeks acuan saham nasional tersebut terjadi di tengah pergerakan variatif bursa saham utama di Asia dan Eropa. Indeks Nikkei di Jepang yang naik 0,61%, indeks Kospi di Korea Selatan (Korsel) melemah 1,1%, dan indeks Hang Seng di Hong Kong yang turun 1,35%.
Sementara, indeks saham Eropa bervariasi sejak dibuka pada siang tadi. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,23%, tetapi indeks DAX Jerman turun 0,43% sementara indeks CAC Prancis menguat 0,14%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rebound Hari ke-2, IHSG Awal Pekan Depan Dibayangi Penguatan
Most Popular