Usai Libur Panjang Lebaran, IHSG Terkoreksi Dalam

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
21 June 2018 08:03
Pelemahan IHSG di hari pertama perdagangan setelah libur panjang Lebaran bersifat sementara dan merupakan proses penyesuaian, kata beberapa analis.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi lebih dari 2% di hari pertama perdagangan pasca-libur panjang Lebaran tahun ini. Sejumlah analis kompak mengatakan hal ini disebabkan oleh akumulasi sentimen baik dari eksternal maupun internal yang terjadi sepanjang libur Lebaran kemarin.
 


Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan selama bursa Indonesia libur sekitar tujuh hari perdagangan, banyak sekali perubahan yang terjadi di pasar global, di antaranya kembali naiknya suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) sebanyak 25 basis poin (bps), semakin meruncingnya perang dagang antara AS dengan China yang mengakibatkan bursa regional turun tajam, serta berjatuhannya harga komoditas, kecuali batu bara yang naik 1.09%.

"Di samping itu ternyata EIDO (EFT dengan aset dasar saham Indonesia yang ditransaksikan di Wall Street) juga turun tajam 7,6%. Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah rupiah terhadap dolar AS yang masih melemah dan tidak jauh dari Rp 14.000, rencana dua kali lagi The Fed akan menaikkan FFR, direspons Bank Indonesia dengan kembali menaikkan 7 Day Repo Rate di 28 Juni nanti," terang Edwin kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Rabu (20/6).

Kendati demikian, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Alpino Kianjaya menilai kinerja IHSG yang merosot pada perdagangan hari Rabu kemarin merupakan hal yang biasa. Ia membenarkan kemerosotan tersebut merupakan gambaran akumulasi dari sentimen negatif selama libur panjang Lebaran.

"Indeks naik-turun itu biasa. Yang perlu di-highlight itu value transaksi perdagangan hari ini setelah liburan, belum sampai sehari tapi sudah 8,6 triliun. Ini yang luar biasa, artinya begitu perdagangan dibuka langsung banyak yang bertransaksi. Memang yang jual banyak, tetapi yang beli juga banyak," ujar Alpino kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Rabu (20/6).


Lebih lanjut, Alpino mengatakan terkoreksinya indeks hari ini memang faktor akumulasi dari sentimen-sentimen yang terjadi di pasar global.

"Di sini (bursa Indonesia) memang libur, tapi di bursa luar kan tidak, jadi kita juga kena imbasnya sekarang. Saat ini pasar memang lagi adjust (penyesuaian) saja dari apa yang terjadi di pasar global kala kita libur," tambahnya.

Adapun Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai terkoreksinya IHSG kemarin hanya untuk jangka pendek.

"Memang sekarang turun banyak, tapi mungkin besok juga bisa agak rebound sedikit ke atas, kemudian pasar akan menunggu kelanjutan negosiasi dagang dari AS-China, dan keputusan dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di 27-28 Juni mendatang," tandas Hans Kwee saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (20/6).
(prm) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular