
Jelang Sidang OPEC, Harga Minyak Beranjak Naik
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
20 June 2018 10:16

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak global bergerak naik pada pagi ini. Kenaikan ini didorong oleh menurunnya persediaan minyak di Amerika Serikat (AS) serta kemungkinan pembatasan produksi minyak oleh negara-negara pengekspor minyak (OPEC) yang akan dibahas pada pertemuan di Austria pada 22 juni
Pada Rabu (20/06/2018) pukul 09:30 WIB, Harga minyak jenis light sweet naik 0,36% ke US$65,31/barel, sementara harga minyak jenis brent naik 0,38% ke US$75,37/barel. Selama secara year-to-date (YTD), harga minyak light sweet telah naik 8,18%, dan harga minyak jenis brent telah naik hingga 13,20%.
Pada rabu waktu setempat, The American Petroleum Institute (API) merilis data terbaru persediaan minyak di Negeri Paman Sam per 15 Juni 2018. Dalam data tersebut, persediaan minyak AS turun hingga 3 juta barel. Akibatnya total persediaan minyak yang dimiliki negara tersebut pada periode tersebut pun ikut turun menjadi 430,6 juta barel.
Sebagai negara dengan tingkat produksi minyak tertinggi di dunia mencapai 10,8 juta barel/hari, penurunan persediaan minyak tentunya akan mempengaruhi pasokan komoditas ini terhadap global akibatnya harga pun bergerak naik.
Di sisi lain, menjelang pertemuan negara-negara OPEC pada 22 juni mendatang di Austria, berhembus kabar bahwa akan ada pembatasan produksi minyak akan terus dilanjutkan.
Sebelumnya, kebijakan ini telah diterapkan oleh OPEC sejak tahun 2017, namun dampak yang terjadi mendorong harga minyak naik terlalu tinggi sehingga membuat organisasi tersebut merencanakan pertemuan guna membahas lebih lanjut terkait kebijakan tersebut.
Negara-negara seperti Rusia dan Arab Saudi berharap kebijakan ini dapat terus dilanjutkan, namun di sisi lain Iran berharap kebijakan tersebut untuk dikaji kembali dengan mempertimbangkan kenaikan harga yang bisa diluar batas nantinya.
Dengan kondisi ini, pasar pun memperkirakan negara-negara OPEC tetap pada kebijakan awal untuk membatasi produksi minyak terlebih negara-negara seperti Rusia dan Arab Saudi mengandalkan pendapatan devisa dari ekspor komoditas tersebut.
Sentimen ini membuat kenaikan harga minyak global pada pagi ini tidak tertahankan dan cenderung bergerak naik
(gus) Next Article Krisis Pasokan di Venezuela, Harga Minyak Melambung Tinggi
Pada Rabu (20/06/2018) pukul 09:30 WIB, Harga minyak jenis light sweet naik 0,36% ke US$65,31/barel, sementara harga minyak jenis brent naik 0,38% ke US$75,37/barel. Selama secara year-to-date (YTD), harga minyak light sweet telah naik 8,18%, dan harga minyak jenis brent telah naik hingga 13,20%.
![]() |
Sebagai negara dengan tingkat produksi minyak tertinggi di dunia mencapai 10,8 juta barel/hari, penurunan persediaan minyak tentunya akan mempengaruhi pasokan komoditas ini terhadap global akibatnya harga pun bergerak naik.
Di sisi lain, menjelang pertemuan negara-negara OPEC pada 22 juni mendatang di Austria, berhembus kabar bahwa akan ada pembatasan produksi minyak akan terus dilanjutkan.
Sebelumnya, kebijakan ini telah diterapkan oleh OPEC sejak tahun 2017, namun dampak yang terjadi mendorong harga minyak naik terlalu tinggi sehingga membuat organisasi tersebut merencanakan pertemuan guna membahas lebih lanjut terkait kebijakan tersebut.
Negara-negara seperti Rusia dan Arab Saudi berharap kebijakan ini dapat terus dilanjutkan, namun di sisi lain Iran berharap kebijakan tersebut untuk dikaji kembali dengan mempertimbangkan kenaikan harga yang bisa diluar batas nantinya.
Dengan kondisi ini, pasar pun memperkirakan negara-negara OPEC tetap pada kebijakan awal untuk membatasi produksi minyak terlebih negara-negara seperti Rusia dan Arab Saudi mengandalkan pendapatan devisa dari ekspor komoditas tersebut.
Sentimen ini membuat kenaikan harga minyak global pada pagi ini tidak tertahankan dan cenderung bergerak naik
(gus) Next Article Krisis Pasokan di Venezuela, Harga Minyak Melambung Tinggi
Most Popular