Kejutan The Fed Bikin Bursa Asia 'Merah'

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 June 2018 08:46
Pelaku pasar sepertinya masih mencerna kejutan yang diberikan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed.
Foto: REUTERS/Toru Hanai
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Asia dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Pelaku pasar sepertinya masih mencerna kejutan yang diberikan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed. 

Pada Kamis (14/6/2018), indeks Nikkei 225 dibuka melemah 0,54%. Kemudian Hang Seng turun 0,1%, Shanghai Composite terkoreksi 0,4%, Kospi berkurang 0,73%, dan Straits Times minus 0,4%. Bursa saham Indonesia masih tutup karena cuti bersama menyambut Hari Raya Idul Fitri. 

Bursa saham Asia terimbas kinerja Wall Street yang juga berakhir di zona merah. Pada perdagangan yang berakhir dini hari tadi waktu Indonesia, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,47%, S&P 500 melemah 0,4%, dan Nasdaq berkurang 0,05%. 

'Lautan merah' di bursa saham Asia disebabkan oleh hasil pertemuan The Fed. Sesuai ekspektasi, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 1,75-2%. Namun ada kejutan dari hasil rapat tersebut. 

Awalnya, pelaku pasar meyakini The Fed akan menaikkan suku bunga acuan tiga kali sepanjang 2018. Namun melihat perkembangan yang terjadi di rapat The Fed edisi Juni, sepertinya kemungkinan untuk empat kali kenaikan semakin besar. 

Hal ini terlihat dari dot plot (proyeksi suku bunga dari masing-masing The Fed di negara bagian) yang semakin mengarah ke atas. Pada rapat Maret, konsensus di dot plot masih mantap di suku bunga acuan 2-2,25% pada akhir tahun. Berarti butuh sekali kenaikan lagi, atau tiga kali sepanjang 2018. 

Namun dot plot semakin tergeser ke atas. Kini, mediannya sudah berada di 2,25-2,5%. Artinya kemungkinan ada dua kali kenaikan lagi, atau menjadi empat kali sepanjang tahun ini. 

Kenaikan suku bunga acuan AS yang empat kali agak di luar kalkulasi investor. Oleh karena itu, pelaku pasar cenderung bersikap hati-hati sambil mencerna hasil rapat tersebut. Aksi jual pun terjadi dan akibatnya pasar saham dunia bergerak di jalur merah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Jelang Rilis Data Inflasi AS, Bursa Eropa Tetap Tegar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular