
Produksi Minyak AS Naik, Harga Minyak Turun
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
13 June 2018 08:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia pada pagi ini bergerak turun. Penurunan ini didorong oleh perkiraan jumlah persediaan minyak di Amerika Serikat (AS) yang naik serta sikap Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) yang sepertinya menunda kebijakan untuk mengakhiri pemotongan produksi.
Pada Rabu (13/6/2018) harga minyak jenis light sweet turun 0,58% ke US$ 65,97/barel. Sementara harga minyak jenis brent turun 0,42% ke US$75,46/barel. Selama sebulan terakhir, harga minyak light sweet telah turun hampir 7%, dan harga minyak jenis brent terkoreksi 3,42%.
The American Petroleum Institute (API) merilis data terbaru persediaan minyak di Negeri Paman Sam per 8 Juni 2018. Dalam data tersebut, persediaan minyak AS naik hingga 800 ribu barel. Akibatnya total persediaan minyak AS naik menjadi 433,7 juta barel.
Kenaikan produksi minyak AS disebabkan kegiatan eksplorasi yang meningkat hingga 28% selama dua tahun terakhir hingga mencapai skala 10,8 juta barel/hari. Ketika jumlah produksi minyak dari negara tersebut naik, maka akan berdampak kepada meningkatnya pasokan global sehingga mendorong harga minyak jatuh.
Faktor lain yang mempengaruhi penurunan harga si emas hitam adalah keputusan negara-negara OPEC untuk menunda rencana mengakhiri pemotongan produksi. Sebelumnya negara-negara OPEC bersama negara non-OPEC seperti Rusia telah melakukan pemotongan produksi sejak tahun 2017 lalu. Namun kebijakan tersebut nampaknya mulai dikaji ulang dalam pertemuan 22 Juni mendatang di Wina, Austria.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Harga Minyak Turun (Lagi)
Pada Rabu (13/6/2018) harga minyak jenis light sweet turun 0,58% ke US$ 65,97/barel. Sementara harga minyak jenis brent turun 0,42% ke US$75,46/barel. Selama sebulan terakhir, harga minyak light sweet telah turun hampir 7%, dan harga minyak jenis brent terkoreksi 3,42%.
![]() |
The American Petroleum Institute (API) merilis data terbaru persediaan minyak di Negeri Paman Sam per 8 Juni 2018. Dalam data tersebut, persediaan minyak AS naik hingga 800 ribu barel. Akibatnya total persediaan minyak AS naik menjadi 433,7 juta barel.
Faktor lain yang mempengaruhi penurunan harga si emas hitam adalah keputusan negara-negara OPEC untuk menunda rencana mengakhiri pemotongan produksi. Sebelumnya negara-negara OPEC bersama negara non-OPEC seperti Rusia telah melakukan pemotongan produksi sejak tahun 2017 lalu. Namun kebijakan tersebut nampaknya mulai dikaji ulang dalam pertemuan 22 Juni mendatang di Wina, Austria.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Harga Minyak Turun (Lagi)
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular