
Gubernur BI: Jangan Kira Kami Tidurnya Nyenyak
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
08 June 2018 15:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjamin situasi pasar akan tetap stabil meskipun dalam periode libur Lebaran. Dinamika ekonomi global, pun telah dikalulasi dampaknya oleh bank sentral.
Hal tersebut merespons rencana kenaikan Fed Fund Rate pada pertengahan bulan ini, serta situasi ekonomi yang bersumber dari perekonomian dunia. BI menegaskan, semua hal itu sudah masuk dalam penghitungan bank sentral.
"Ini yang disebut dengan pre-emptive, front loading. Dari sekarang sampai Lebaran, sampai akhir tahun. [...] Jangan dikira Dewan Gubernur tidurnya nyenyak. Kami akan pantau," kata Perry, Jumat (8/6/2018).
Menurut Perry, penghitungan yang dilakukan BI bukan hanya mengantisipasi dampak dari kenaikan Fed Fund Rate pada pertengahan bulan ini, melainkan juga ekspektasi kenaikan pada September 2018 mendatang.
"Untuk September pun, walaupun probabilitas 56%, sudah kami pertimbangkan pre-emptive. Bahkan premi risiko sudah kami perhatikan dalam merumuskan kebijakan," katanya.
Mantan Deputi Gubernur BI itu tak memungkiri, ada beberapa situasi tak terduga yang terjadi sehingga memberikan dampak terhadap stabilitas. Namun, hal itu akan terus diantisipasi oleh bank sentral.
"Memang ada kejadian seperti yang dilakukan Turki. Tapi kami pantau dampaknya," tegasnya.
(dru) Next Article BI Ramal Suku Bunga Fed Turun di Semester II-2024
Hal tersebut merespons rencana kenaikan Fed Fund Rate pada pertengahan bulan ini, serta situasi ekonomi yang bersumber dari perekonomian dunia. BI menegaskan, semua hal itu sudah masuk dalam penghitungan bank sentral.
"Ini yang disebut dengan pre-emptive, front loading. Dari sekarang sampai Lebaran, sampai akhir tahun. [...] Jangan dikira Dewan Gubernur tidurnya nyenyak. Kami akan pantau," kata Perry, Jumat (8/6/2018).
"Untuk September pun, walaupun probabilitas 56%, sudah kami pertimbangkan pre-emptive. Bahkan premi risiko sudah kami perhatikan dalam merumuskan kebijakan," katanya.
Mantan Deputi Gubernur BI itu tak memungkiri, ada beberapa situasi tak terduga yang terjadi sehingga memberikan dampak terhadap stabilitas. Namun, hal itu akan terus diantisipasi oleh bank sentral.
"Memang ada kejadian seperti yang dilakukan Turki. Tapi kami pantau dampaknya," tegasnya.
(dru) Next Article BI Ramal Suku Bunga Fed Turun di Semester II-2024
Most Popular