Jelang Libur Lebaran, Tiga Perusahaan Resmi Melantai Dibursa
Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 June 2018 09:15
Jakarta, CNBC Indonesia - Pagi ini Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan tiga perusahaan baru sebagai perusahaan publik. Ketiga perusahaan, yaitu PT MNC Studios International Tbk (MSIN), PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT) dan PT Steadfast Marine Tbk (KPAL).
Pada perdagangan perdananya, harga saham PT MNC Studios Internasional Tbk (MSIN) langsung koreksi 2% dari harga Rp 500 per saham menjadi Rp 490 per saham.
Saham tersebut diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 131 kali dengan volume sebanyak 17,55 ribu saham dengan nilai Rp 876,63 miliar.
Kemudian, harga saham SWAT mengalami auto reject atau naik sampai 70% pada perdagangan perdananya dari harga Rp 160 per saham menjadi Rp 272 per saham.
Saham tersebut diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 13 kali dengan volume sebanyak 16,69 ribu saham dengan nilai Rp 454,08 miliar.
Lalu, saham KPAL mengalami pada perdagangan perdananya juga mengalami auto reject atas, naik 69,57% dari harga Rp 115 per saham menjadi Rp 195 per saham.
Saham tersebut diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 3 kali dengan volume sebanyak 8 saham dengan nilai Rp 156 ribu.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan menjadi perusahaan publik merupakan satu tonggak sejarah dari perusahaan-perusahaan tersebut mengingat hingga tengah tahun ini sudah terdapat 20 perusahaan yang listing di bursa.
"Saat ini 80% perusahaan yang listed di bursa sudah mencatatkan laba dan 200 investor baru tiap harinya ini merupakan suatu kerja keras broker sehingga menjadi frekuensi perdagangan terbesar di Asean jadi sudah tidak alasan untuk tak berinvestasi," kata Tito di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (8/6).
(hps) Next Article Minimalisir Auto Reject Saham IPO, Perbesar Porsi Ritel
Pada perdagangan perdananya, harga saham PT MNC Studios Internasional Tbk (MSIN) langsung koreksi 2% dari harga Rp 500 per saham menjadi Rp 490 per saham.
Saham tersebut diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 131 kali dengan volume sebanyak 17,55 ribu saham dengan nilai Rp 876,63 miliar.
Saham tersebut diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 13 kali dengan volume sebanyak 16,69 ribu saham dengan nilai Rp 454,08 miliar.
Lalu, saham KPAL mengalami pada perdagangan perdananya juga mengalami auto reject atas, naik 69,57% dari harga Rp 115 per saham menjadi Rp 195 per saham.
Saham tersebut diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 3 kali dengan volume sebanyak 8 saham dengan nilai Rp 156 ribu.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan menjadi perusahaan publik merupakan satu tonggak sejarah dari perusahaan-perusahaan tersebut mengingat hingga tengah tahun ini sudah terdapat 20 perusahaan yang listing di bursa.
"Saat ini 80% perusahaan yang listed di bursa sudah mencatatkan laba dan 200 investor baru tiap harinya ini merupakan suatu kerja keras broker sehingga menjadi frekuensi perdagangan terbesar di Asean jadi sudah tidak alasan untuk tak berinvestasi," kata Tito di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (8/6).
(hps) Next Article Minimalisir Auto Reject Saham IPO, Perbesar Porsi Ritel
Most Popular