
Risiko Perang Dagang Mereda, Bursa Saham Asia ke Zona Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 June 2018 09:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Indeks Nikkei dibuka menguat 0,54% ke level 22.748,72, indeks Kospi dibuka menguat 0,59% ke level 2.468,26, indeks Strait Times dibuka menguat 0,59% ke level 3.488,25, indeks Shanghai dibuka menguat 0,19% ke level 3.121,18, dan indeks Hang Seng dibuka menguat 0,66% ke level 31.464,63.
Meredanya risiko perang dagang telah memberikan optimisme bagi investor untuk berbelanja di pasar saham. Presiden Trump dikabarkan telah bertemu dengan penasihat perdagangan Gedung Putih untuk membahas penawaran China yang ingin lebih banyak mengimpor produk Negeri Paman Sam.
Sebelumnya, pejabat pemerintahan China telah menawarkan tambahan pembelian barang-barang asal AS senilai hampir US$ 70 miliar pada tahun depan jika AS membatalkan bea masuk bagi produk-produk ekspor asal Negeri Panda.
Tawaran ini diungkapkan kala Menteri perdagangan AS Wilbur Ross mengunjungi China pada akhir pekan kemarin. Barang-barang yang akan dibeli oleh China berupa kedelai, jagung, gas alam, minyak mentah, batu bara, dan beberapa produk lainnya.
Masih dari bidang perdagangan, investor juga menyambut baik pernyataan dari Lawrence 'Larry' Kudlow selaku Penasihat Ekonomi Gedung Putih. Kudlow mengatakan Trump akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di sela-sela pertemuan G7 di Quebec pada 8-9 Juni mendatang.
Sebelumnya, pelaku pasar sempat dibuat grogi lantaran ada persepsi hubungan antara AS dengan negara-negara G7 lainnya akan memburuk kala pertemuan berlangsung.
(hps) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi
Meredanya risiko perang dagang telah memberikan optimisme bagi investor untuk berbelanja di pasar saham. Presiden Trump dikabarkan telah bertemu dengan penasihat perdagangan Gedung Putih untuk membahas penawaran China yang ingin lebih banyak mengimpor produk Negeri Paman Sam.
Sebelumnya, pejabat pemerintahan China telah menawarkan tambahan pembelian barang-barang asal AS senilai hampir US$ 70 miliar pada tahun depan jika AS membatalkan bea masuk bagi produk-produk ekspor asal Negeri Panda.
Masih dari bidang perdagangan, investor juga menyambut baik pernyataan dari Lawrence 'Larry' Kudlow selaku Penasihat Ekonomi Gedung Putih. Kudlow mengatakan Trump akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di sela-sela pertemuan G7 di Quebec pada 8-9 Juni mendatang.
Sebelumnya, pelaku pasar sempat dibuat grogi lantaran ada persepsi hubungan antara AS dengan negara-negara G7 lainnya akan memburuk kala pertemuan berlangsung.
(hps) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular