Reli 4 Hari Berturut-Turut, Harga Batu Bara Turun Tipis 0,26%

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
06 June 2018 10:10
Harga batu bara ICE Newcastle kontrak berjangka ditutup melemah 0,26% ke US$113/ton pada perdagangan hari Selasa (05/06/2018).
Foto: Istimewa
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara ICE Newcastle kontrak berjangka ditutup melemah 0,26% ke US$113/ton pada perdagangan hari Selasa (05/06/2018), didorong oleh aksi ambil untung pasca penguatan selama 4 hari berturut-turut sebelumnya.

Meski demikian, harga batu bara masih belum jauh dari rekor tertingginya sejak awal November 2016, yang dicapai pada perdagangan kemarin lusa, Senin (04/06/2018).

Reli 4 Hari Berturut-Turut, Harga Batu Bara Turun Tipis 0,26%Foto: CNBC Indonesia

Dari sisi fundamental, harga batu bara memang masih diselimuti aura positif, di mana stok batu bara per 25 Mei 2018 di 6 pembangkit listrik utama China menurun ke kapasitas 16 hari penggunaan, atau setara dengan 12,41 juta ton. Angka itu merupakan level terendah sejak 9 Februari 2018 lalu.

Stok yang semakin menipis tersebut dipicu oleh penggunaan batu bara di 6 pembangkit listrik utama China yang sudah meningkat 26% secara year-on-year (YoY), per hari Jumat (25/05/2018) lalu. Hal ini disebabkan oleh datangnya periode heatwave (cuaca panas) yang lebih panas dari biasanya di dataran China, sehingga meningkatkan intensitas penggunaan listrik untuk alat pendingin ruangan.

Meski demikian, sentimen positif tersebut nampaknya mulai agak mereda. Pasalnya, stok batu bara per 1 Juni 2018 di 6 pembangkit listrik utama China mampu naik sebesar 1,3% ke 12,56 juta ton, atau 17 hari konsumsi, mengutip data dari China Coal Resource.

Kenaikan ini nampaknya merupakan andil dari pemerintah China untuk untuk menstabilkan harga batu bara domestik dan memperkuat pasokan. Pada dua pekan lalu, lembaga perencanaan China telah mengadakan pertemuan dengan para penambang, produsen listrik, dan industri di China, untuk mendiskusikan kondisi dan pasokan batu bara, sekaligus rencana untuk memangkas harga.

Sementara itu, dari dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Batu Bara Acuan (HBA) untuk Bulan Juni 2018 di angka US$ 96,61 per ton. Artinya, harga ini naik 7,9% dari HBA Mei 2018 yang berada di level US$ 86,53 per ton.

Sebagai informasi, HBA dibentuk dari empat indeks internasional. Keempat indeks penyusun tersebut adalah Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Global Coal (GC), Newcastle Export Index (NEX), dan Platts59 dengan masing-masing indeks memiliki bobot 25%.

TIM CNBC INDONESIA


(roy) Next Article Hiks.. Ada Ramalan Buruk Soal Harga Batu Bara RI, Simak Nih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular