
Rupiah Dalam Tekanan, IHSG Masih Bisa Naik 0,83%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 June 2018 12:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,83% pada akhir sesi 1 ke level 6.064,52. Penguatan IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan regional yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei menguat 0,12%, indeks Shanghai menguat 0,23%, indeks Hang Seng menguat 0,16%, dan indeks Strait Times menguat 0,38%.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 4,7 triliun dengan volume sebanyak 5,95 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah 259.726 kali.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi penguatan IHSG diantaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+3,85%), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk/INKP (+9,38%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+1,9%), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk/TKIM (+11,4%), dan PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+1,05%).
Sejumlah sentimen positif mewarnai perdagangan IHSG hari ini. Pertama, meredanya kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga acuan secara lebih agresif oleh the Federal Reserve selaku bank sentral AS, pasca rilis data ekonomi yang mengecewakan.
Rilis data pemesanan produk manufaktur periode April diumumkan turun sebesar 0,8% MoM, jauh memburuk dibandingkan Maret yang naik 1,7% MoM. Data periode April juga lebih rendah dari konsensus yang memperkirakan penurunan sebesar 0,5% MoM saja. Penyebab lemahnya data tersebut adalah pemesanan untuk alat-alat transportasi dan mesin. Pemesanan alat transportasi turun 6% sementara untuk mesin turun 0,7%.
Kemudian, meredanya krisis politik di Italia pasca pemerintahan yang baru terbentuk telah memberikan optimisme bagi investor untuk berbelanja di pasar saham, setelah sebelumnya krisis politik ini sempat membuat investor pindah haluan ke instrumen safe haven.
Hubungan antara AS dengan Korea Utara yang masih konstruktif menjelang pertemuan antara Donald Trump dengan Kim Jong Un pada 12 Juni mendatang juga menambah kepercayaan diri investor.
Di sisi lain, pelemahan nilai tukar rupiah perlu diwaspadai oleh investor. Sampai dengan siang hari ini, rupiah melemah 0,06% terhadap dolar AS ke level Rp 13.875. Pelemahan rupiah bisa memaksa investor asing melakukan aksi jual, lantaran ada potensi kerugian kurs yang harus ditanggung. Hingga akhir sesi 1, investor asing masih membukukan beli bersih senilai Rp 193,7 miliar.
(hps) Next Article Rupiah Kembali Tertekan, IHSG Masih Bisa Naik 0,4%
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 4,7 triliun dengan volume sebanyak 5,95 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah 259.726 kali.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi penguatan IHSG diantaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+3,85%), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk/INKP (+9,38%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+1,9%), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk/TKIM (+11,4%), dan PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+1,05%).
Rilis data pemesanan produk manufaktur periode April diumumkan turun sebesar 0,8% MoM, jauh memburuk dibandingkan Maret yang naik 1,7% MoM. Data periode April juga lebih rendah dari konsensus yang memperkirakan penurunan sebesar 0,5% MoM saja. Penyebab lemahnya data tersebut adalah pemesanan untuk alat-alat transportasi dan mesin. Pemesanan alat transportasi turun 6% sementara untuk mesin turun 0,7%.
Kemudian, meredanya krisis politik di Italia pasca pemerintahan yang baru terbentuk telah memberikan optimisme bagi investor untuk berbelanja di pasar saham, setelah sebelumnya krisis politik ini sempat membuat investor pindah haluan ke instrumen safe haven.
Hubungan antara AS dengan Korea Utara yang masih konstruktif menjelang pertemuan antara Donald Trump dengan Kim Jong Un pada 12 Juni mendatang juga menambah kepercayaan diri investor.
Di sisi lain, pelemahan nilai tukar rupiah perlu diwaspadai oleh investor. Sampai dengan siang hari ini, rupiah melemah 0,06% terhadap dolar AS ke level Rp 13.875. Pelemahan rupiah bisa memaksa investor asing melakukan aksi jual, lantaran ada potensi kerugian kurs yang harus ditanggung. Hingga akhir sesi 1, investor asing masih membukukan beli bersih senilai Rp 193,7 miliar.
(hps) Next Article Rupiah Kembali Tertekan, IHSG Masih Bisa Naik 0,4%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular