Sempat Terpeleset, Rupiah Mampu Ditutup Menguat

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 June 2018 16:49
Rilis Data Inflasi Tak Banyak Bantu Rupiah
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Mei 2018. Dalam periode tersebut, laju inflasi secara bulanan (month-to-month/MtM) adalah 0,21%. Kemudian inflasi tahunan (year-on-year/YoY) adalah 3,23% dan inflasi inti secara tahunan di 2,75%. 

Rilis ini masih sejalan dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan inflasi Mei secara MtM sebesar 0,25%. Sementara inflasi YoY diproyeksikan 3,3% dan inflasi inti YoY diramal 2,76%. Bahkan realisasinya sedikit lebih rendah. 

Setelah rilis data inflasi, rupiah bergerak melemah. Ini mungkin karena pelaku pasar memang sudah terlebih dulu mengantisipasi bahwa inflasi Mei akan terkendali. Artinya, laju inflasi Mei sudah priced in di mata investor. 

Akibatnya, begitu data dirilis maka yang terjadi adalah aksi ambil untung. Pameo buy the rumor and sell the news benar-benar berlaku di sini. Apalagi sepanjang pekan lalu rupiah sudah menguat 0,68% terhadap dolar AS, yang tentunya menggoda investor untuk mencairkan keuntungan ketika ada pemicu yang tepat. 

Di pasar saham, investor asing terlihat masih merealisasikan keuntungan. Terlihat dari transaksi yang menghasilkan jual bersih Rp 155,35 miliar. Jika tidak ada aksi ambil untung ini, maka bisa saja rupiah menguat lebih tinggi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular