
Internasional
Fitch: Utang Korporasi Dikendalikan, Ekonomi China Turun 1%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
04 June 2018 11:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pemeringkat internasional Fitch Ratings memprediksi pertumbuhan ekonomi China bisa turun 1% dalam jangka menengah jika bisnis investasi terpukul akibat kebijakan pemerintah mengendalikan risiko pinjaman yang membuat penurunan tajam pertumbuhan utang.
Dalam laporan yang diterbitkan pada hari Minggu (3/6/2018), Fitch menggambarkan risiko yang muncul dari skenario melambatnya pertumbuhan utang korporasi secara signifikan, Reuters melaporkan.
"Sulit untuk menempatkan kerangka waktu yang tepat saat China mulai melakukan deleveraging ekonomi riil, tetapi pada titik tertentu terlihat tak terelakkan," kata Brian Coulton, Kepala Ekonom Fitch.
"Analisis skenario yang kami lakukan menunjukkan bahwa ketika itu terjadi, ini menjadi proses yang akan menjadi hambatan signifikan pada pertumbuhan."
Beijing berada di tahun ketiga pengendalian risiko pinjaman dengan cara menerapkan sanksi keras. Kebijakan ini telah mendorong kenaikan biaya pinjaman dan mendorong masyarakat mencari pinjaman kepada perusahaan yang menerapkan perbankan gelap (shadow banking).
Analisis skenario Fitch menunjukkan bahwa untuk menstabilkan utang korporasi terhadap rasio produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2022, pertumbuhan investasi akan turun sebesar 5% per tahun, yang akan mengurangi pertumbuhan PDB sebesar lebih dari 1% selama beberapa tahun ke depan.
Setelah penyesuaian ini dilakukan, rasio utang perusahaan terhadap PDB akan ditetapkan pada tren menurun setelah 2022 tanpa penurunan lebih lanjut dalam investasi, kata Fitch. Rasio utang perusahaan Cina terhadap PDB sudah sangat tinggi menurut standar internasional sebesar 168% pada tahun 2017.
(prm) Next Article GWM Naik, Bunga Bank Ikut Naik? Ini Jawabannya
Dalam laporan yang diterbitkan pada hari Minggu (3/6/2018), Fitch menggambarkan risiko yang muncul dari skenario melambatnya pertumbuhan utang korporasi secara signifikan, Reuters melaporkan.
Beijing berada di tahun ketiga pengendalian risiko pinjaman dengan cara menerapkan sanksi keras. Kebijakan ini telah mendorong kenaikan biaya pinjaman dan mendorong masyarakat mencari pinjaman kepada perusahaan yang menerapkan perbankan gelap (shadow banking).
Analisis skenario Fitch menunjukkan bahwa untuk menstabilkan utang korporasi terhadap rasio produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2022, pertumbuhan investasi akan turun sebesar 5% per tahun, yang akan mengurangi pertumbuhan PDB sebesar lebih dari 1% selama beberapa tahun ke depan.
Setelah penyesuaian ini dilakukan, rasio utang perusahaan terhadap PDB akan ditetapkan pada tren menurun setelah 2022 tanpa penurunan lebih lanjut dalam investasi, kata Fitch. Rasio utang perusahaan Cina terhadap PDB sudah sangat tinggi menurut standar internasional sebesar 168% pada tahun 2017.
(prm) Next Article GWM Naik, Bunga Bank Ikut Naik? Ini Jawabannya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular