Piala Dunia Dongkrak Ekonomi Rusia, Tapi Hanya Sementara
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 June 2018 09:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Tanpa terasa, Piala Dunia 2018 tinggal menghitung hari. Ajang empat tahunan ini sudah dinantikan jutaan penggemar sepakbola di penjuru dunia. Sang tuan rumah, Rusia, juga tentu berharap berkah dari gelaran ini.
Rusia akan menjamu 32 negara yang lolos ke putaran final Piala Dunia. Tidak hanya tim nasional dan ofisial dari negara peserta, Rusia juga akan menyambut para pendukung setia. Diperkirakan ada 570.000 pendukung tim negara lain yang menyambangi Rusia, dikutip dari Reuters.
Piala Dunia FIFA 2018 akan berlangsung pada 14 Juni-15 Juli mendatang. Kota-kota yang akan menjadi saksi bagi kejuaraan empat tahunan ini adalah Moskow, St Petersburg, Sochi, Kazan, Volgograd, Kaliningrad, Yekaterinburg, Saransk, Nizhny Novgorod, Rostov-on-Don, dan Samara.
Gelaran Piala Dunia FIFA menjadi momentum bagi negara tuan rumah untuk meningkatkan geliat ekonomi. Rusia, sang penyelenggara pada 2018, tidak luput dari berkah ini.
Mengutip Reuters, ajang Piala Dunia FIFA 2018 diperkirakan mampu menambah Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Beruang Merah sebesar 867 miliar rubel (Rp 195,39 triliun) selama 2013-2018. Kenaikan aktivitas ekonomi ini akan datang dari berbagi sektor, mulai dari hotel, restoran, sandang, transportasi, dan sebagainya.
Rusia memang membutuhkan stimulus untuk mendorong pertumbuhan. Pada 2018, pemerintah Rusia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2%. Namun pada kuartal I-2018, pencapaiannya masih cukup jauh dari target tersebut yaitu hanya 1,3%.
Sejak 2015, pertumbuhan ekonomi Rusia paling mentok hanya menyentuh 2,5%. Itu terjadi pada kuartal II-2017. Setelah itu, ekonomi Rusia memang masih tumbuh tetapi cenderung melambat.
Namun, tidak semua dampak Piala Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi adalah cerita indah. Lembaga pemeringkat (rating agency) Moody's menyebutkan dampak ekonomi Piala Dunia hanya temporer, tidak berlangsung lama.
"Kami melihat dampak Piala Dunia akan sangat terbatas terhadap perekonomian nasional Rusia. Ini karena durasi Piala Dunia yang hanya satu bulan, dan ukuran ekonomi Rusia yang sangat besar," sebut kajian Moody's.
Beberapa sektor usaha yang menikmati dampak Piala Dunia, lanjut Moody's, adalah makanan-minuman, hotel, telekomunikasi, dan transportasi. Namun untuk keseluruhan ekonomi, dampaknya tidak akan terlalu banyak.
Perusahaan konstruksi, tambah Moody's, juga akan diuntungkan, tetapi dampaknya sudah lama dirasakan karena Rusia sudah terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 sejak 2010. Mereka sudah menikmati dampak Piala Dunia dengan menerima proyek pembangunan berbagai sarana dan prasarana, misalnya stadion baru di beberapa kota seperti Samara, Saransk, dan Nizhny Novgorod.
Rusia akan menjamu 32 negara yang lolos ke putaran final Piala Dunia. Tidak hanya tim nasional dan ofisial dari negara peserta, Rusia juga akan menyambut para pendukung setia. Diperkirakan ada 570.000 pendukung tim negara lain yang menyambangi Rusia, dikutip dari Reuters.
Piala Dunia FIFA 2018 akan berlangsung pada 14 Juni-15 Juli mendatang. Kota-kota yang akan menjadi saksi bagi kejuaraan empat tahunan ini adalah Moskow, St Petersburg, Sochi, Kazan, Volgograd, Kaliningrad, Yekaterinburg, Saransk, Nizhny Novgorod, Rostov-on-Don, dan Samara.
Mengutip Reuters, ajang Piala Dunia FIFA 2018 diperkirakan mampu menambah Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Beruang Merah sebesar 867 miliar rubel (Rp 195,39 triliun) selama 2013-2018. Kenaikan aktivitas ekonomi ini akan datang dari berbagi sektor, mulai dari hotel, restoran, sandang, transportasi, dan sebagainya.
Rusia memang membutuhkan stimulus untuk mendorong pertumbuhan. Pada 2018, pemerintah Rusia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2%. Namun pada kuartal I-2018, pencapaiannya masih cukup jauh dari target tersebut yaitu hanya 1,3%.
Sejak 2015, pertumbuhan ekonomi Rusia paling mentok hanya menyentuh 2,5%. Itu terjadi pada kuartal II-2017. Setelah itu, ekonomi Rusia memang masih tumbuh tetapi cenderung melambat.
![]() |
Namun, tidak semua dampak Piala Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi adalah cerita indah. Lembaga pemeringkat (rating agency) Moody's menyebutkan dampak ekonomi Piala Dunia hanya temporer, tidak berlangsung lama.
"Kami melihat dampak Piala Dunia akan sangat terbatas terhadap perekonomian nasional Rusia. Ini karena durasi Piala Dunia yang hanya satu bulan, dan ukuran ekonomi Rusia yang sangat besar," sebut kajian Moody's.
Beberapa sektor usaha yang menikmati dampak Piala Dunia, lanjut Moody's, adalah makanan-minuman, hotel, telekomunikasi, dan transportasi. Namun untuk keseluruhan ekonomi, dampaknya tidak akan terlalu banyak.
Perusahaan konstruksi, tambah Moody's, juga akan diuntungkan, tetapi dampaknya sudah lama dirasakan karena Rusia sudah terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 sejak 2010. Mereka sudah menikmati dampak Piala Dunia dengan menerima proyek pembangunan berbagai sarana dan prasarana, misalnya stadion baru di beberapa kota seperti Samara, Saransk, dan Nizhny Novgorod.
Next Page
Waspada Ancaman Inflasi
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular