Inflasi Pada Awal Bulan Puasa Terkendali, Ini Proyeksinya

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 June 2018 08:07
Pergerakan inflasi di awal Ramadan tahun ini diperkirakan akan jauh lebih terkendali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan inflasi di awal Ramadan tahun ini diperkirakan akan jauh lebih terkendali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada Mei 2018, inflasi tahun kalender diproyeksikan tetap terjaga di level 3,35% yoy.

Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, inflasi bulan Mei 2018 diperkirakan berada di angka 0,33% mtm, dengan laju inflasi inti sebesar 2,78% yoy. Angka ini, lebih rendah dari data historis selama tiga tahun terahir.

"Kami menilai inflasi Mei 2018 yang rendah ini disebabkan oleh relatif lebih stabilnya harga sejumlah komoditas pada komponen volatile foods," ungkap Andry melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (1/6/2018).

Menurut dia, terjaganya sejumlah komoditas strategis tak lepas dari tersedianya pasokan bahan pangan seperti beras, daging ayam, telur ayam, dan bawang merah. Hal ini, menunjukan bukti pemerintah telah berhasil mejaga lalu lintas distribusi pangan dengan efektif.

"Selain itu, bergesernya waktu panen raya ke bulan April 2018 juga menjadi salah satu sebab terjaganya pasokan stok bahan pangan di bulan Ramadhan tahun ini," katanya.

Andry memandang, sumber inflasi pada Mei 2018 lebih terlihat pada depresiasi nilai tukar rupiah yang memicu kenaikan harga barang impor (imported inflation). Sementara dari administered price, dianggap belum memegaruhi pergerakan inflasi Mei.

"Kedepannya kami optimis bahwa laju inflasi pada akhir tahun masih akan berada pada kisaran target inflasi Bank Indonedia tahun ini, yaitu 3,5 ± 1%. Kami memprediksi inflasi tahun 2018 akan sebesar 3,6% yoy," katanya.

(dru) Next Article Inflasi di Bawah Ekspektasi, Pemerintah: Masih Oke

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular