
BI Gelar RDG Insidentil, Ini Kata Para Bankir
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
28 May 2018 20:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah bank menanggapi positif rencana Bank Indonesia (BI) yang akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan pada 30 Mei 2018 mendatang. Pasalnya, BI harus merespon secara cepat kondisi yang ada saat ini.
Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Suwignyo Budiman mengapresiasi langkah yang dilakukan BI. Pasalnya, BI secara cepat merespons kondisi yang terjadi saat ini.
"Sekarang itu kan perubahannya cepat, kalau rapatnya terlalu lama perubahan juga akan lama. Kalau dipercepat, maka bisa lebih cepat responnya," ujar dia di Jakarta, Senin (28/5/2018).
Namun demikian, dia tidak bisa memprediksi apakah akan ada kenaikan suku bunga acuan kembali. "Kalau bisa suku bunga datar saja," jelas dia.
Sedangkan akibat peningkatan suku bunga acuan yang sebelumnya, menurut Suwignyo, BCA sudah menaikkan suku bunga deposito 25 bps. Hal ini sebagai antisipasi kenaikan suku bunga acuan sebelumnya.
"Kalau untuk suku bunga kredit belum kami naikkan, kami tunggu karena belum bisa diprediksi secara tepat," ungkap dia.
Di sisi lain, Direktur PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Iman Nugroho Soeko mengungkapkan, sebaiknya BI menunda peningkatan suku bunga acuan. Pasalnya, apabila pernyataan Gubernur BI sudah bisa menguatkan rupiah, maka suku bunga acuan tidak perlu segera dinaikkan.
"Kalau statement Gubernur BI sudah bisa menguatkan rupiah kenapa suku bunga acuan masih perlu dinaikkan segera, lebih baik ditunggu atau ditunda ke timing yang lebih pas," papar dia.
Namun sejauh ini, BTN belum menaikkan suku bunga kredit. "Mudah-mudahan tidak perlu dinaikkan," terang dia.
(dru) Next Article Tahan Bunga Acuan 6%, BI Keluarkan 6 Kebijakan 'Akomodatif'
Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Suwignyo Budiman mengapresiasi langkah yang dilakukan BI. Pasalnya, BI secara cepat merespons kondisi yang terjadi saat ini.
"Sekarang itu kan perubahannya cepat, kalau rapatnya terlalu lama perubahan juga akan lama. Kalau dipercepat, maka bisa lebih cepat responnya," ujar dia di Jakarta, Senin (28/5/2018).
Sedangkan akibat peningkatan suku bunga acuan yang sebelumnya, menurut Suwignyo, BCA sudah menaikkan suku bunga deposito 25 bps. Hal ini sebagai antisipasi kenaikan suku bunga acuan sebelumnya.
"Kalau untuk suku bunga kredit belum kami naikkan, kami tunggu karena belum bisa diprediksi secara tepat," ungkap dia.
Di sisi lain, Direktur PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Iman Nugroho Soeko mengungkapkan, sebaiknya BI menunda peningkatan suku bunga acuan. Pasalnya, apabila pernyataan Gubernur BI sudah bisa menguatkan rupiah, maka suku bunga acuan tidak perlu segera dinaikkan.
"Kalau statement Gubernur BI sudah bisa menguatkan rupiah kenapa suku bunga acuan masih perlu dinaikkan segera, lebih baik ditunggu atau ditunda ke timing yang lebih pas," papar dia.
Namun sejauh ini, BTN belum menaikkan suku bunga kredit. "Mudah-mudahan tidak perlu dinaikkan," terang dia.
(dru) Next Article Tahan Bunga Acuan 6%, BI Keluarkan 6 Kebijakan 'Akomodatif'
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular