
Perry Warjiyo dan Sinyal Darurat Kenaikan Suku Bunga Acuan BI
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 May 2018 08:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) bakal menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan (insidentil) pada Rabu (30/5/2018). Keputusan ini dilakukan, selang 2 hari Perry Warjiyo dikukuhan sebagai Gubernur BI.
Upaya menstabilisasi nilai tukar rupiah memang menjadi agenda jangka pendek pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut. Apalagi sejak awal tahun, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi hingga lebih dari 4% dan masuk dalam jajaran mata uang dengan pelemahan terdalam.
Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, usai dilantik sebagai pucuk pimpinan BI, Perry langsung menggelar pertemuan dengan Darmin Nasution, Sri Mulyani Indrawati, Wimboh Santoso, dan Rini Soemarno di kantor Kementerian Keuangan.
Topik utama dalam pertemuan tersebut adalah rencana untuk mengaktifkan Bond Stabilization Framework (BSF). BSF sendiri merupakan instrumen dalam kas keuangan negara (APBN) yang dananya bisa dipergunakan untuk memitigasi risiko di sektor finansial.
Setelah pertemuan itu, BI pun dikabarkan menggelar rapat bersama jajarannya. Hal tersebut secara tidak langsung dikemukakan Perry saat menyempatkan diri menggelar konferensi pers bersama awak media, Jumat (26/5/2015).
"Saya tidak punya waktu banyak, jadi kita langsung QnA saja. Saya harus rapat jam 2," kata Perry.
Benar saja. Selang beberapa jam setelah pernyataan tersebut, Dewan Gubernur BI melalui Departemen Komunikasi BI mengumumkan akan menggelar rapat insidentil, dengan agenda pembahasan kondisi ekonomi dan moneter terkini.
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai, peluang kenaikan tingkat suku bunga acuan semakin besar dengan munculnya rapat insidentil tersebut. Keputusan ini, sambung dia, merespons situasi pasar yang ada saat ini.
"Mungkin ada asessment baru BI terhadap situasi pasar terkini, termasuk kemungkinan kenaikan rate," kata Andry kepada CNBC Indonesia.
BI di penghujung masa purna tugas Agus Martowardojo telah menaikan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Namun di bawah kepemimpinan Perry, keputusan untuk menaikan suku bunga acuan diakui masih terbuka lebar.
"Ruang untuk menaikkan pada RDG [Rapat Dewan Gubernur] yang terjadwal Juni itu terbuka lebar. Tapi saya tidak ingin katakan itu sebagai rapat yang emergency," katanya.
(dru) Next Article Hidup Tenang Gubernur BI Tanpa Utang & Harta Miliaran
Upaya menstabilisasi nilai tukar rupiah memang menjadi agenda jangka pendek pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut. Apalagi sejak awal tahun, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi hingga lebih dari 4% dan masuk dalam jajaran mata uang dengan pelemahan terdalam.
Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, usai dilantik sebagai pucuk pimpinan BI, Perry langsung menggelar pertemuan dengan Darmin Nasution, Sri Mulyani Indrawati, Wimboh Santoso, dan Rini Soemarno di kantor Kementerian Keuangan.
Setelah pertemuan itu, BI pun dikabarkan menggelar rapat bersama jajarannya. Hal tersebut secara tidak langsung dikemukakan Perry saat menyempatkan diri menggelar konferensi pers bersama awak media, Jumat (26/5/2015).
"Saya tidak punya waktu banyak, jadi kita langsung QnA saja. Saya harus rapat jam 2," kata Perry.
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai, peluang kenaikan tingkat suku bunga acuan semakin besar dengan munculnya rapat insidentil tersebut. Keputusan ini, sambung dia, merespons situasi pasar yang ada saat ini.
"Mungkin ada asessment baru BI terhadap situasi pasar terkini, termasuk kemungkinan kenaikan rate," kata Andry kepada CNBC Indonesia.
BI di penghujung masa purna tugas Agus Martowardojo telah menaikan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Namun di bawah kepemimpinan Perry, keputusan untuk menaikan suku bunga acuan diakui masih terbuka lebar.
"Ruang untuk menaikkan pada RDG [Rapat Dewan Gubernur] yang terjadwal Juni itu terbuka lebar. Tapi saya tidak ingin katakan itu sebagai rapat yang emergency," katanya.
(dru) Next Article Hidup Tenang Gubernur BI Tanpa Utang & Harta Miliaran
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular