Perry Warjiyo Effect, Rupiah Menguat dari Asia hingga Eropa
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
25 May 2018 17:23
Jakarta, CNBC Indonesia - Kembali berjaya, itulah kata yang dapat menggambarkan kinerja nilai tukar rupiah terhadap mayoritas mata uang global pada perdagangan hari ini. Rupiah mampu menguat terhadap berbagai mata uang, dari Asia sampai Eropa.
Pada Jumat (24/05/2018) pukul 16:30 WIB, rupiah menguat terhadap mayoritas mata uang negara-negara mitra dagang utama di kawasan Asia hingga Eropa. Berikut data perdagangan terbaru seperti yang dilansir dari Reuters:
Rupiah kembali mendapatkan sentimen positif seiring dengan aliran deras modal asing yang masuk ke pasar saham. Pada penutupan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di 5.975,74 atau naik 0,49%. Investor asing yang mencatatkan beli bersih mencapai Rp 768,7 miliar.
Tidak hanya dari pasar saham, pergerakan pasar obligasi juga menunjukkan performa yang positif. Aliran modal yang masuk ke obligasi pemerintah tenor 10 tahun bertambah seiring dengan pergerakan yield yang cenderung turun.
Situasi positif ini tidak lepas dari euforia setelah dilantiknya Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Investor menunggu bagaimana gebrakan yang akan dilakukan Perry dalam menjaga stabilitas keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Kalau kami ingin mendorong growth, tapi tidak care stabilitas, itu sesuatu assessment yang tidak pas. Instrumen moneter prioritasnya stability, tapi instrumen lain untuk growth," kata Perry dalam konferensi per hari ini.
Rupiah mulai menguat selepas pukul 15:00 WIB, setelah Perry menyampaikan konferensi pers perdananya sebagai Gubernur BI. Sepertinya pasar memberi apresiasi tinggi terhadap sosok dan program Perry.
Perry Warjiyo effect masih berlanjut...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Jumat (24/05/2018) pukul 16:30 WIB, rupiah menguat terhadap mayoritas mata uang negara-negara mitra dagang utama di kawasan Asia hingga Eropa. Berikut data perdagangan terbaru seperti yang dilansir dari Reuters:
| Mata Uang | Bid Terakhir | Change (%) |
| Ringgit Malaysia | Rp 3.543,81 | +0,06 |
| Dolar Singapura | Rp 10.535,94 | +0,14 |
| Yuan China | Rp 2.208,99 | +0,25 |
| Dolar Australia | Rp 10.700,58 | +0,01 |
| Yen Jepang | Rp 128,90 | +0,32 |
| Euro | Rp 16.559,43 | +0,20 |
| Poundsterling | Rp 18.847,76 | +0,32 |
| Dolar Amerika Serikat (AS) | Rp 14.115,00 | +0,11 |
Rupiah kembali mendapatkan sentimen positif seiring dengan aliran deras modal asing yang masuk ke pasar saham. Pada penutupan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di 5.975,74 atau naik 0,49%. Investor asing yang mencatatkan beli bersih mencapai Rp 768,7 miliar.
Tidak hanya dari pasar saham, pergerakan pasar obligasi juga menunjukkan performa yang positif. Aliran modal yang masuk ke obligasi pemerintah tenor 10 tahun bertambah seiring dengan pergerakan yield yang cenderung turun.
"Kalau kami ingin mendorong growth, tapi tidak care stabilitas, itu sesuatu assessment yang tidak pas. Instrumen moneter prioritasnya stability, tapi instrumen lain untuk growth," kata Perry dalam konferensi per hari ini.
Rupiah mulai menguat selepas pukul 15:00 WIB, setelah Perry menyampaikan konferensi pers perdananya sebagai Gubernur BI. Sepertinya pasar memberi apresiasi tinggi terhadap sosok dan program Perry.
Perry Warjiyo effect masih berlanjut...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular