
Anjlok Lagi, Harga SMGR Terendah Dalam 17 Bulan Terakhir
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
23 May 2018 11:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 1,19% menjadi Rp 8.275 pada perdagangan Rabu (23/5/2018) hingga pukul 10.42 WIB, yang dipengaruhi sentimen negatif dari kinerja kuartal I-2018 yang kurang baik.
Harga saham emiten dengan kode SMGR ini telah turun 29,57% dari posisi tertinggi tahun ini Rp 11,750 pada 22 Februari 2018. Harga saham SMGR mencapai titik terendah sejak 25 November 2016.
Meski harganya terus turun, namun investor asing melakukan aksi beli terhadap perusahaan yang menjadi holding (induk usaha) dari BUMN produsen semen ini. Hingg pukul 10.42 WIB, nett buy investor asing mencapai Rp 2,09 miliar. Dalam perdagangan Senin dan Selasa lalu, asing melakukan pembelian bersih dengan nilai total Rp 6,32 miliar.
Semen Indonesia mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 44,87% di sepanjang kuartal I-2018 menjadi Rp 411,55 miliar dibanding laba bersih di kuartal I-2017 sebesar Rp 746,52 miliar. Penurunan laba bersih tersebut salah satunya didorong oleh kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 9,99% menjadi Rp 4,90 triliun pada kuartal I tahun ini.
(roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Harga saham emiten dengan kode SMGR ini telah turun 29,57% dari posisi tertinggi tahun ini Rp 11,750 pada 22 Februari 2018. Harga saham SMGR mencapai titik terendah sejak 25 November 2016.
Semen Indonesia mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 44,87% di sepanjang kuartal I-2018 menjadi Rp 411,55 miliar dibanding laba bersih di kuartal I-2017 sebesar Rp 746,52 miliar. Penurunan laba bersih tersebut salah satunya didorong oleh kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 9,99% menjadi Rp 4,90 triliun pada kuartal I tahun ini.
Sementara, pendapatan usaha perseroan naik 3,42% pada kuartal-I 2018 menjadi Rp 6,61 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,39 triliun.
Pendapatan penjualan produk dalam negeri pada kuartal-I meningkat 2,65% menjadi Rp 6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,84 triliun. Sedangkan pendapatan ekspor tumbuh 11,58% menjadi Rp 615,42 miliar pada kuartal I tahun ini.
(roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular