
Investor Buru Saham Murah, Sesi I IHSG Melesat 1,34%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 May 2018 12:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% pada akhir sesi 1 ke level 5.810,88. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 4 triliun dengan volume sebanyak 6,4 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah 226.072 kali.
Investor nampak gencar memburu saham-saham yang sudah mencatatkan penurunan harga secara signifikan selama beberapa hari terakhir. Koreksi yang sudah terjadi memang menawarkan entry point yang lebih menarik bagi investor.
Saham-saham yang dimaksud diantaranya: PT Astra International Tbk/ASII (+5,75%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+1,85%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+2%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+2,34%), dan PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+1,46%).
Terlebih, sentimen eksternal juga mendukung bagi investor untuk melakukan aksi beli. Sekitar setengah jam yang lalu, AS dan China dikabarkan sedang mendekati kesepakatan untuk mencabut sanksi bagi ZTE, seperti dikutip dari Reuters. Sebelumnya, ZTE dilarang membeli komponen dari perusahaan asal AS selama 7 tahun lamanya, dikarenakan perusahaan secara ilegal mengirimkan produknya ke Iran dan Korea Utara.
Menurut dua sumber yang mengetahui hal tersebut, kesepakatan yang dimaksud bisa berisi penghapusan bea masuk produk-produk agrikultur asal AS, serta peningkatan volume pembelian.
Sebelumnya pada hari Sabtu (19/5/2018), AS dan China mengeluarkan pernyataan gabungan yang isinya menyatakan bahwa China akan secara signifikan meningkatkan pembelian barang dan jasa dari AS. Barang-barang yang akan digenjot pengirimannya ke China adalah yang berasal dari sektor agrikultur dan energi. Lantas, kabar penghapusan sanksi bagi ZTE ini semakin membuktikan keseriusan antara AS dan China untuk menyelesaikan konflik di bidang perdagangan.
Dari dalam negeri, penguatan nilai tukar telah memberikan angin segar bagi bursa saham. Sampai dengan siang hari ini, rupiah menguat 0,13% terhadap dolar AS ke level Rp 14.162. Namun, penguatan rupiah belum membuat investor asing bergeming, seiring dengan jual bersih senilai Rp 224,1 miliar yang mereka catatkan.
(hps) Next Article Dinanti Seluruh Dunia! Ini Penggerak Utama Pasar Pekan Depan
Investor nampak gencar memburu saham-saham yang sudah mencatatkan penurunan harga secara signifikan selama beberapa hari terakhir. Koreksi yang sudah terjadi memang menawarkan entry point yang lebih menarik bagi investor.
Saham-saham yang dimaksud diantaranya: PT Astra International Tbk/ASII (+5,75%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+1,85%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+2%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+2,34%), dan PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+1,46%).
Menurut dua sumber yang mengetahui hal tersebut, kesepakatan yang dimaksud bisa berisi penghapusan bea masuk produk-produk agrikultur asal AS, serta peningkatan volume pembelian.
Sebelumnya pada hari Sabtu (19/5/2018), AS dan China mengeluarkan pernyataan gabungan yang isinya menyatakan bahwa China akan secara signifikan meningkatkan pembelian barang dan jasa dari AS. Barang-barang yang akan digenjot pengirimannya ke China adalah yang berasal dari sektor agrikultur dan energi. Lantas, kabar penghapusan sanksi bagi ZTE ini semakin membuktikan keseriusan antara AS dan China untuk menyelesaikan konflik di bidang perdagangan.
Dari dalam negeri, penguatan nilai tukar telah memberikan angin segar bagi bursa saham. Sampai dengan siang hari ini, rupiah menguat 0,13% terhadap dolar AS ke level Rp 14.162. Namun, penguatan rupiah belum membuat investor asing bergeming, seiring dengan jual bersih senilai Rp 224,1 miliar yang mereka catatkan.
(hps) Next Article Dinanti Seluruh Dunia! Ini Penggerak Utama Pasar Pekan Depan
Most Popular