
Pasar Bergejolak, WIKA Realty Tunda Rencana IPO
Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 May 2018 10:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham yang masih bergejolak membuat sejumlah calon emiten menunda rencana pelepasan saham ke publik melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Salah satunya adalah anak usaha BUMN, yakni PT WIKA Realty.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat mengatakan anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini justru lebih memilih untuk memundurkan jadwal IPO dan menunggu waktu yang tepat.
"Banyak yang reschedule (menjadwalkan ulang), sebagian besar karena market (pasar saham). WIKA Realty satu lagi karena cari momentum yang pas," kata Samsul di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (22/5).
Padahal WIKA Realty sudah melakukan due diligence meeting dan mematok harga penawaran sahamnya dikisaran Rp 195-Rp 225 dengan melepas 25% sahamnya ke publik melalui IPO. Dengan harga tersebut, maka maksimal perusahaan akan memperoleh dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp 3,19 triliun.
Direktur Keuangan Wijaya Karya A.N.S. Kosasih mengatakan selain karena pasar yang masih bergerak volatil, induk usahanya juga berencana untuk terlebih dahulu memperkuat modal dan aset perusahaan sebelum menjadi perusahaan publik.
"Pasar kurang kondusif semester ini. Plus kita mau kuatin modal dan aset bisnis Wika Realty supaya bisa berikan return yang lebih baik buat investor. Kita undur semester depan," kata Kosasih melalui pesan singkat, Selasa (22/8).
Selain WIKA Realty, Samsul juga menyebut tiga perusahaan lainnya yang juga ikut memundurkan dan membatalkan rencana IPO-nya dengan alasan market yang volatil dan alasan lainnya. Beberapa perusahaan tersebut antara lain:
Pipeline Obligasi
Adapun untuk penerbitan obligasi, Samsul menyebutkan terdapat 30 perusahaan yang sudah dan akan menerbitkan surat utang dengan nilai emisi sebesar Rp 52 triliun.
"Kebanyakan perbankan dan perusahaan pembiayaan," jelas dia.
Sementara itu, hingga minggu lalu total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2018 adalah 28 emisi dari 25 perusahaan tercatat senilai Rp 45,18 triliun. Sedangkan secara total sudah terdapat 355 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp 403,97 triliun dan US$ 47,5 juta yang diterbitkan oleh 113 perusahaan.
(roy) Next Article Es Krim Diamond Mau IPO, Tahun Ini Bisa Capai 70 Emiten
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat mengatakan anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini justru lebih memilih untuk memundurkan jadwal IPO dan menunggu waktu yang tepat.
Direktur Keuangan Wijaya Karya A.N.S. Kosasih mengatakan selain karena pasar yang masih bergerak volatil, induk usahanya juga berencana untuk terlebih dahulu memperkuat modal dan aset perusahaan sebelum menjadi perusahaan publik.
"Pasar kurang kondusif semester ini. Plus kita mau kuatin modal dan aset bisnis Wika Realty supaya bisa berikan return yang lebih baik buat investor. Kita undur semester depan," kata Kosasih melalui pesan singkat, Selasa (22/8).
Selain WIKA Realty, Samsul juga menyebut tiga perusahaan lainnya yang juga ikut memundurkan dan membatalkan rencana IPO-nya dengan alasan market yang volatil dan alasan lainnya. Beberapa perusahaan tersebut antara lain:
- PT Wahana Vinnyl Nusantara
- PT Artajasa Pembayaran Elektronis
- PT Harvest Time
Pipeline Obligasi
Adapun untuk penerbitan obligasi, Samsul menyebutkan terdapat 30 perusahaan yang sudah dan akan menerbitkan surat utang dengan nilai emisi sebesar Rp 52 triliun.
"Kebanyakan perbankan dan perusahaan pembiayaan," jelas dia.
Sementara itu, hingga minggu lalu total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2018 adalah 28 emisi dari 25 perusahaan tercatat senilai Rp 45,18 triliun. Sedangkan secara total sudah terdapat 355 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp 403,97 triliun dan US$ 47,5 juta yang diterbitkan oleh 113 perusahaan.
(roy) Next Article Es Krim Diamond Mau IPO, Tahun Ini Bisa Capai 70 Emiten
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular