Dolar ke Rp 14.200, BI: Itu Kehendak Pasar, Kami Stabilkan!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 May 2018 20:30
Bank Indonesia (BI) kembali buka suara mengenai pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) kembali buka suara mengenai pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang dalam sepekan terakhir terus menuju titik keseimbangan baru. Depresiasi rupiah, terbilang cukup cepat.

Pada 14 Mei 2018 lalu, dolar AS masih berada di bawah Rp 14.000 tepatnya ditutup di Rp 13.965. Keesokan harinya, greenback menembus Rp 14.000, tepatnya di Rp 14.032. Akhirnya hari ini dolar AS sudah menembus Rp 14.200.

Usai menyambangi kantor Kementerian Keuangan, Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, tekanan eksternal masih menjadi penyebab utama yang membuat rupiah tak mampu menahan keperkasaan mata uang Paman Sam tersebut.

"Karena ada sanksi AS yang tidak jadi dikeluarkan, dan itu membuat posisi untuk dolar AS. Jadi secara umum, ini dialami negara lain [bukan cuma Indonesia]," kata Agus di Jakarta, Senin (21/5/2018).

Hal senada turut dikemukakan Deputi Gubernur BI Doddy Budi Waluyo. Dalam kondisi saat ini bank sentral tidak bisa begitu saja menghalau sentimen tersebut, karena BI akan tetap membiarkan rupiah bekerja sesuai mekanisme pasar.

Menurut Dody, pelemahan rupiah murni faktor eksternal. Bagi bank sentral, tidak ada satupun faktor ekonomi domestik yang membuat rupiah terlempar semakin jauh dari nilai fundamentalnya.

"Kami tidak bisa melawan pasar. BI hanya ada tetap di pasar, tanpa harus melawan. Dalam level sekarang [14.200], pasar memang menghendaki level tersebut. Kami tetap stabilkan," jelasnya.

(dru) Next Article Era 'Diskon' Rupiah Masih Berlanjut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular