BI 7 Day RR Naik, Bank Besar Tidak Naikkan Bunga Kredit

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
21 May 2018 09:11
Salah satu hal yang dikhawatirkan dari kenaikan suku bunga acuan adalah, suku bunga kredit perbankan ikut-ikutan naik.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) pekan lalu akhirnya kenaikan suku bunga acuan atau BI 7 Day RR, sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5%. Salah satu hal yang dikhawatirkan dari kenaikan suku bunga acuan adalah, suku bunga kredit perbankan ikut-ikutan naik, yang ujung-ujungnya membuat pertumbuhan ekonomi melambat.

Namun bank-bank besar pekan lalu, coba meyakinkan pasar bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga kredit dalam waktu dekat.

Presiden Direktur PT.Bank Central Asia (BCA) Tbk Jahja Setiaatmadja menjelaskan, peningkatan suku bunga acuan 25 bps yang dilakukan BI tidak akan mempengaruhi suku bunga bank. "Kalau cuma naik 0,25% tidak terlalu pengaruh untuk kredit dan dana,"ungkap dia kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

Hal serupa ungkapkan Direktur Utama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Achmad Baiquni. Dia menjelaskan, dengan adanya suku bunga acuan tersebut, BNI tidak bisa secara otomatis menaikkan suku bunga kredit.

"Tidak otomatis, baik turun maupun naik tidak otomatis,"ujar dia.

Menurut Baiquni, pihaknya harus melihat kondisi perbankan saat ini. Pasalnya, dengan melihat permintaan kredit saat ini, bank agak sulit untuk menaikkan suku bunga kredit.

"Percuma juga bunga simpanan naik, kalau tidak bisa dilempar ke kredit,"terang dia.

Kemudian Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Suprajarto mengatakan, angka 25 bps  adalah angka ideal. Oleh karena itu, Suprajarto berharap tidak ada kenaikan suku bunga acuan lagi sampai akhir 2018.

"Kecuali kalau The Fed naik lagi, itu juga harus dievaluasi. Tergantung kondisi, walaupun Fed Rate naik dan kondisi tetap terkendali,"kata dia.

Dengan kenaikan suku bunga 25 bps tersebut, perseroan juga menahan untuk tidak menaikkan suku bunga kredit dan menjaga margin bunga bersih. "Kenaikan bunga 25 bps, margin bunga kami jaga supaya pertumbuhan kredit tetap naik,"ucap dia.

Di sisi lain, Direktur Treasury dan International Banking PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi mengungkapkan, persaingan untuk tetap memberikan suku bunga kredit yang bersaing masih akan terjadi. Oleh karena itu, peningkatan suku bunga acuan tidak langsung mendorong suku bunga kredit naik.

"Masing-masing bank sudah memiliki funding baseuntuk disalurkan dalam bentuk kredit dimana saat ini pertumbuhan demand kredit masih rendah. Persaingan untuk tetap memberikan bunga kredit yang bersaing diperkirakan masih akan terjadi,"ungkap dia.

Kemudian, Presiden Direktur PT. Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengungkapkan, bank tidak akan langsung menerjemahkan kenaikan suku bunga acuan dengan kenaikan suku bunga bank.

"Faktor kompetisi dan juga level sesungguhnya bunga di pasar saat ini juga mempengaruhi. Kami akan mencermati dulu kondisi-kondisi terkaitnya,"ucap dia.
(hps) Next Article Tahan Bunga Acuan 4,5%, BI Tempuh 4 Kebijakan Tambahan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular