
Optimistis Ekonomi Baik, BRI Kerek Target Kredit Jadi 14%
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
18 May 2018 16:17

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana mengajukan revisi pertumbuhan kredit pada Juni 2018 mendatang kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank spesialis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ingin menaikkan target kredit tahun ini dari 12% menjadi 14%.
Direktur Utama BRI Suprajarto menjelaskan, perseroan lebih optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini sehingga melakukan revisi.
"Kami revisi biar optimis, revisi up bisa 14% dari 12%, Juni kami masukkan (rencana bisnis bank)," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (18/5/2018).
Lebih lanjut, indikator untuk menaikkan pertumbuhan kredit tersebut adalah sektor usaha kecil dan menengah (UKM)."Indikatornya di UKM, kemudian di mikro," jelas dia.
Sementara itu, menanggapi kenaikan suku bunga acuan, menurut Suprajarto angka tersebut adalah angka ideal. Oleh karena itu, Suprajarto berharap tidak ada kenaikan suku bunga acuan lagi sampai akhir 2018.
"Kecuali kalau The Fed naik lagi, itu juga harus dievaluasi. Tergantung kondisi, walaupun Fed Rate naik dan kondisi tetap terkendali," kata dia.
Dengan kenaikan suku bunga 25 bps tersebut, perseroan juga menahan untuk tidak menaikkan suku bunga kredit dan menjaga margin bunga bersih. "Kenaikan bunga 25 bps, margin bunga kami jaga supaya pertumbuhan kredit tetap naik," ucap dia.
(roy) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Direktur Utama BRI Suprajarto menjelaskan, perseroan lebih optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini sehingga melakukan revisi.
Sementara itu, menanggapi kenaikan suku bunga acuan, menurut Suprajarto angka tersebut adalah angka ideal. Oleh karena itu, Suprajarto berharap tidak ada kenaikan suku bunga acuan lagi sampai akhir 2018.
"Kecuali kalau The Fed naik lagi, itu juga harus dievaluasi. Tergantung kondisi, walaupun Fed Rate naik dan kondisi tetap terkendali," kata dia.
Dengan kenaikan suku bunga 25 bps tersebut, perseroan juga menahan untuk tidak menaikkan suku bunga kredit dan menjaga margin bunga bersih. "Kenaikan bunga 25 bps, margin bunga kami jaga supaya pertumbuhan kredit tetap naik," ucap dia.
(roy) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular