
Surplus Dagang Uni Eropa Angkat Kurs Euro terhadap Rupiah
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
18 May 2018 16:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap euro pada perdagangan sore hari ini bergerak melemah, seiring dengan rilis data terbaru neraca perdagangan di kawasan Uni-Eropa.
Pada Jumat (18/05) pukul 15:30 WIB, rupiah melemah 0,59% dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya sehingga 1 euro dibanderol di level Rp 16.700,39.
Pelemahan rupiah ikut mendorong harga jual euro di beberapa bank nasional mendekati posisi Rp 17.000. Berikut data perdagangan terbaru hingga pukul 15:35 WIB:
European Central Bank (bank sentral Eropa) merilis data perdagangan April 2018 di mana Uni-Eropa meraih surplus perdagangan 32 miliar euro atau sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 36,8 miliar euro.
Di pihak lain, neraca perdagangan Indonesia justru mengalami defisit. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perdagangan April yang menyebutkan Indonesia mencatat defisit perdagangan US$1,63 miliar. Kondisi yang saling kontradiktif ini memengaruhi kurs mata uang kedua negara.
Surplus dagang di Uni Eropa ini mengindikasikan penerimaan devisa lebih tinggi sehingga memberikan sentimen penguatan bagi euro terhadap mata uang negara lain di kawasan Asia Tenggara termasuk rupiah pada sore ini.
(ags/ags) Next Article Keok di Asia, Rupiah Berjaya di Tanah Eropa dan Amerika!
Pada Jumat (18/05) pukul 15:30 WIB, rupiah melemah 0,59% dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya sehingga 1 euro dibanderol di level Rp 16.700,39.
Pelemahan rupiah ikut mendorong harga jual euro di beberapa bank nasional mendekati posisi Rp 17.000. Berikut data perdagangan terbaru hingga pukul 15:35 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 16.378,00 | Rp 16.797,00 |
Bank BNI | Rp 16.449,00 | Rp 16.865,00 |
Bank BRI | Rp 16.570,24 | Rp 16.785,82 |
Bank BTN | Rp 16.503,00 | Rp 16.749,00 |
Bank BCA | Rp 16.379,00 | Rp 16.811,00 |
European Central Bank (bank sentral Eropa) merilis data perdagangan April 2018 di mana Uni-Eropa meraih surplus perdagangan 32 miliar euro atau sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 36,8 miliar euro.
Surplus dagang di Uni Eropa ini mengindikasikan penerimaan devisa lebih tinggi sehingga memberikan sentimen penguatan bagi euro terhadap mata uang negara lain di kawasan Asia Tenggara termasuk rupiah pada sore ini.
(ags/ags) Next Article Keok di Asia, Rupiah Berjaya di Tanah Eropa dan Amerika!
Most Popular