RS Hermina Resmi IPO, Restoran Duck King Lepas 30,40% Saham

Tim CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
17 May 2018 08:47
BEI menyambut emiten baru yakni PT Medikaloka Hermina
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia menyambut kehadiran emiten baru PT Medikaloka Hermina (HEAL) yang mengelola RS Hermina. Pencatatan perdana saham perseroan dilakukan kemarin, Rabu (16/5/2018).

Melantainya Hermina di BEI adalah satu dari aksi korporasi yang dapat menjadi perhatian investor. Secara lengkap, simak informasi terkait dengan emiten yang terjadi kemarin:

1. Saham RS Hermina atau PT Medikaloka Hermina (HEAL) dibuka melemah. 

Perusahaan menetapkan harga penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada harga Rp 3.700/saham. Jumlah saham yang dilepas sebanyak 351,38 juta saham atau setara dengan 11,8%. Dari pelaksanaan IPO tersebut perusahaan akan mengantongi Rp 1,30 triliun. Dana hasil IPO itu antara lain digunakan untuk menambah 12 rumah sakit baru hingga 2020.

2. Induk usaha restoran The Duck King berencana lepas saham ke publik.

PT Jaya Bersama Indo (JBI) yang merupakan induk usaha restoran The Duck King berencana akan eskpansi usaha hingga ke sejumlah negara di antara lain Vietnam dan China. Perseroan akan mendapatkan modal untuk ekspansi tersebut dengan melepas sebanyak-banyaknya 403,8 juta saham atau 30,40% modal saham yang ditempatkan melalui IPO.

JBI direncanakan akan melepas sahamnya dengan kisaran harga Rp 1.550 hingga Rp 1.950/saham. Sehingga diperkirakan JBI memperoleh dana sebesar Rp 625,89 miliar hingga Rp 787,41 dalam IPO tersebut.

Perseroan mengalokasikan sekitar 80% dana hasil IPO untuk ekspansi membuka gerai baru dan merenovasi gerai eksisting. Sedangkan sisanya sebesar 20% akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.

3. Kontrak Baru ADHI Capai Rp 3,8 Triliun

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 3,8 triliun pada periode April 2018. Nilai kontrak baru tersebut tumbuh 25,9% dibandingkan dengan perolehan kontrak baru perseroan pada Maret 2018 senilai Rp 3 triliun.

4. PT Unilever Indonesia Tbk, Jual Aset Spread Hingga Rp 3 Triliun.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berencana untuk menjual aset berwujud dan tak berwujud dari kategori spreads (aset yang tidak memberikan return maksimal pada perusahaan) yang masuk dalam bisnis baking dan cooking perseroan dengan nilai hampir menyentuh Rp 3 triliun.

5. PT MNC Investama Tbk Rilis Global Bonds untuk Refinancing.

PT MNC Investama Tbk (BHIT) akan merilis senior secured notes berdenominasi dolar AS senilai US$ 231 juta atau setara Rp 3,25 triliun. Dana dari penerbitan obligasi, akan digunakan untuk membiayai hutang (refinancing) atas senior secure notes lama senilai US$ 365 juta yang akan jatuh tempo pada 16 Mei 2018.

Selain itu, dana obligasi rencanannya akan digunakan untuk memperkuat permodalan sebesar US$ 145 juta pada Agustus 2018 demi memperkuat posisi keuangan perseroan.

6. Rugi PT Express Transindo Tbk Membengkak Jadi Rp 108 Miliar.

PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), membukukan penurunan performa kinerja keuangan di tengah ketatnya persaingan transportasi taksi online. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada kuartal I-2018 nilai rugi bersih naik menjadi Rp 108,88 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 58,53 miliar.

Penurunan pendapatan dan kenaikan beban perusahaan, menyebabkan TAXI tidak mampu meraih untung pada kuartal-I 2018. Tercatat, pendapatan pada 2018 turun 20,82% menjadi Rp 62 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 78,32 miliar pada periode tersebut.

Sementara itu beban langsung tercatat turun 8,87% pada 2018 menjadi Rp 110,27 miliar dibandingkan periode sebelumnya Rp 121 miliar. Namun beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 20,49 miliar dari Rp 12,94 miliar.

(ray/ray) Next Article Hitung Proyeksi Window Dressing Pendorong IHSG di Akhir Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular