Defisit Dagang RI-China Naik 41%, Rupiah Loyo Lawan Yuan

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
16 May 2018 10:42
Pelemahan ini didorong rilis data neraca perdagangan terbaru antara Indonesia dan China.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar rupiah terhadap yuan China bergerak melemah pada perdagangan pagi ini. Pelemahan ini didorong rilis data neraca perdagangan terbaru antara Indonesia dan China.

Pada Rabu (16/5/2018) pukul 10:00 WIB, CNY 1 dibanderol Rp 2.211,92. Rupiah melemah 0,56% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. 

Reuters

Pelemahan rupiah membuat harga jual yuan di salah satu bank nasional masih bertahan Rp 2.300,00. Berikut perkembangan perdagangan kurs jual-beli yuan pada pukul 10:15 WIB:
 
BankHarga BeliStatusHarga JualStatus
Bank MandiriRp 2.110,00StagnanRp 2.266,00Stagnan
Bank BRIRp 2.129,16NaikRp 2.299,54Naik
Bank BTNRp 2.096,00TurunRp 2.320,00Turun
Bank BCARp 2.134,00TurunRp 2.266,00Turun
 
Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perdagangan Indonesia per April 2018 termasuk antara Indonesia dan China. Sepanjang Januari hingga April 2018, Indonesia mengalami defisit perdagangan non-migas hingga US$ 5,76 miliar. Angka tersebut meningkat 41% dibandingkan periode Januari-April 2017 yang hanya US$ 4,06 miliar. Defisit inilah yang menjadi salah satu sentimen pelemahan rupiah di hadapan yuan. 

Di sisi lain, yuan juga mendapat sentimen positif seiring rilis data terbaru pertumbuhan sektor industri di Negeri Tirai Bambu. Data National Bureau of Statistics of China memperlihatkan pertumbuhan output secara year-on-year (YoY) tumbuh hingga 7%. Kondisi tersebut memberikan tambahan energi bagi yuan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Perang Dagang Juga Bikin Rupiah Ikut Terjungkal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular