
Laba Anjlok, Harga Saham XL Level Terendah dalam 9 Tahun
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
15 May 2018 18:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 7,89% ke level Rp 1.750/saham pada perdagangan hari ini. Harga saham emiten telekomunikasi milik perusahaan Malaysia ini, terperosok ke level terendah sejak 9 November 2009.
Pada perdagangan, Selasa ( 15/5/2018) harga saham XL Axiata sempat menyentuh Rp 1.710 dan posisi tertinggi pada Rp 1850.
Saham XL Axiata ditransaksikan dengan frekuensi 9.600 kali dengan jumlah volume sebanyak 49,32 juta lembar senilai Rp 86,43 miliar.
Sejak awal tahun 2018, harga saham XL Axiata telah turun 40,88%, dibandingkan akhir 2017 yang tercatat masih berapa pada level Rp 2.960. Harga saham hari ini juga merupakan posisi terendah sejak 9 November 2009.
Emiten yang dipimpin oleh Direktur Utama Dian Siswarini, baru saja melaporkan kinerja keuangan kuartal I-2018 yang kurang memuaskan. Perusahaan membukukan penurunan laba bersih 66,81% pada 2018 menjadi Rp 15,43 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 46,50 miliar.
Beban perusahaan tercatat pada 2018 naik yang menyebabkan kinerja perusahaan tertekan sehingga tidak mampu membukukan kenaikan laba.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan membukukan kenaikan beban penyusutan sebesar 11,08% menjadi Rp 1,8 triliun.
Beban penjualan dan pemasaran naik 109,59% menjadi Rp 573,23 miliar dan beban gaji dan kesejahteraan karyawan naik 2,23% menjadi Rp 262,63 miliar.
Padahal perusahaan membukukan kenaikan pendapatan 4,47% menjadi Rp 5,50 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 5,26 tirliun. Kenaikan pendapatam ditopang oleh kenaikan pendapatan dari data 30,65% pada 2018 menjadi Rp 3,4 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 2,7 triliun.
Pendapatan dari jasa telekomunikasi lainnya naik 95,30% menjadi Rp 195,65 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 100,18 miliar dan sewa menara naik 3,24% menjadi Rp 80,91 miliar dibandingkan 2017 yang tercatat sebesar Rp 78,37 miliar.
Aset perusahaan pada 2018, naik 1,58% menjadi Rp 57,21 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 56,32 triliun. Liabilitas perusahaan, juga tercatat naik 2,54% menjadi Rp 35,57 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 34,69 triliun.
(hps) Next Article XL Axiata akan Bangun 3.000 BTS Jaringan 4,5G Tahun Ini
Pada perdagangan, Selasa ( 15/5/2018) harga saham XL Axiata sempat menyentuh Rp 1.710 dan posisi tertinggi pada Rp 1850.
Saham XL Axiata ditransaksikan dengan frekuensi 9.600 kali dengan jumlah volume sebanyak 49,32 juta lembar senilai Rp 86,43 miliar.
Emiten yang dipimpin oleh Direktur Utama Dian Siswarini, baru saja melaporkan kinerja keuangan kuartal I-2018 yang kurang memuaskan. Perusahaan membukukan penurunan laba bersih 66,81% pada 2018 menjadi Rp 15,43 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 46,50 miliar.
Beban perusahaan tercatat pada 2018 naik yang menyebabkan kinerja perusahaan tertekan sehingga tidak mampu membukukan kenaikan laba.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan membukukan kenaikan beban penyusutan sebesar 11,08% menjadi Rp 1,8 triliun.
Beban penjualan dan pemasaran naik 109,59% menjadi Rp 573,23 miliar dan beban gaji dan kesejahteraan karyawan naik 2,23% menjadi Rp 262,63 miliar.
Padahal perusahaan membukukan kenaikan pendapatan 4,47% menjadi Rp 5,50 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 5,26 tirliun. Kenaikan pendapatam ditopang oleh kenaikan pendapatan dari data 30,65% pada 2018 menjadi Rp 3,4 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 2,7 triliun.
Pendapatan dari jasa telekomunikasi lainnya naik 95,30% menjadi Rp 195,65 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 100,18 miliar dan sewa menara naik 3,24% menjadi Rp 80,91 miliar dibandingkan 2017 yang tercatat sebesar Rp 78,37 miliar.
Aset perusahaan pada 2018, naik 1,58% menjadi Rp 57,21 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 56,32 triliun. Liabilitas perusahaan, juga tercatat naik 2,54% menjadi Rp 35,57 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 34,69 triliun.
(hps) Next Article XL Axiata akan Bangun 3.000 BTS Jaringan 4,5G Tahun Ini
Most Popular