Nantikan Data Ekspor-Impor, IHSG Melemah 0,64%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 May 2018 09:25
IHSG terkoreksi 0,64% pada pagi hari ini ke level 5.909,23, setelah sebelumnya dibuka turun 0,35%.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,64% pada pagi hari ini ke level 5.909,23, setelah sebelumnya dibuka turun 0,35%. Pelemahan IHSG terjadi kala mayoritas bursa saham utama kawasan regional dibuka menguat: indeks Nikkei dibuka naik 0,1% ke level 22.889,5, indeks Kospi naik 0,03% ke level 2.476,9, indeks Shanghai dibuka naik 0,2% ke level 3.180,4, dan indeks Hang Seng dibuka naik 0,1% ke level 31.573,2.

Investor masih nampak grogi untuk masuk ke bursa saham pada pagi hari ini, dipicu oleh beberapa faktor. Pertama, Indonesia masih berada dalam status siaga 1 pasca serangkaian bom meledak di Surabaya pada hari Minggu dan Senin kemarin. IHSG memang memiliki kecenderungan untuk melemah kala terror bom melanda Indonesia.

Kedua, defisit Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) kuartal-I 2018 yang begitu lebar juga masih menjadi sorotan investor. Bank Indonesia (BI) mencatat NPI kuartal-1 mengalami defisit sebesar US$ 3,85 miliar, memburuk dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu surplus US$ 4,51 miliar.

Defisit NPI menandakan bahwa kebutuhan dolar AS lebih besar ketimbang penerimaannya. Defisit NPI yang besar pada kuartal-I membuat investor asing khawatir bahwa hal serupa akan terjadi pada kuartal-kuartal berikutnya.

Ketiga, investor menantikan rilis data ekspor-impor periode April yang rencananya akan dirilis hari ini. Berdasarkan konsensus pasar yang dihimpun oleh CNBC Indonesia, neraca perdagangan Indonesia periode April 2018 diestimasikan mengalami surplus US$ 672 juta. Ekspor diprediksi meningkat 12% secara year-on-year (YoY), sementara impor tumbuh 19,09% YoY.

Jika neraca perdagangan benar membukukan surplus, maka tekanan terhadap NPI bisa diminimalisir. Namun, jika yang terjadi adalah defisit, maka NPI akan semakin tertekan. Investor yang cemas menantikan rilis data tersebut lantas melepas kepemilikannya atas mata uang rupiah dan membuatnya melemah. Sampai dengan berita ini diturunkan, rupiah terdepresiasi 0,37% ke level Rp 14.017/dolar AS.


TIM RISET CNBC INDONESIA



(roy) Next Article Tak Hanya Bom, Faktor Ini Juga Bantu Merahkan IHSG

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular