
Sri Mulyani Belum Putuskan Subsidi Solar Rp 1.500/Liter
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 May 2018 16:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan masih mengkaji usulan kenaikan subsidi bensin jenis solar sebesar Rp 1.500 per liter, atau naik hingga 200% dari alokasi yang saat ini diberikan sebesar Rp 500 per liter.
"Masih akan diriview secara komprehensif," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Senin (14/5/2018).
Sebagai informasi, usulan tersebut merupakan usulan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ada beberapa pertimbangan yang menjadi dasar Kementerian ESDM mengusulkan angka tersebut.
Salah satunya, dari keuntungan yang diterima negara dari kenaikan harga minyak. Menurut ESDM, dampak positif kenaikan harga minyak bisa mengkompensasi tambahan subsidi di kas keuangan perubahan.
Namun, menurut Askolani, usulan tersebut perlu dikaji lebih dalam. Pemerintah, sambung dia, akan menghitung secara seksama tambahan subsidi solar dengan mengedepankan aspek kehati-hatian.
"Kami akan lihat perkembangannya, dan outlook parameter subsidi, serta kebijakan yang memengaruhinya, termasuk dampaknya," kata dia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu menyebut, pemerintah akan membentuk tim teknis dari berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan tambahan subsidi solar tahun ini. Namun mekanisme penambahan subsidi harus melalui persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui pengajuan APBN-P.
"Kami akan bentuk tim teknis untuk membicarakan hal itu. Nanti kita lihat," kata Sri Mulyani.
(dru) Next Article Strategi Sri Mulyani Tambah Subsidi Solar Tanpa APBN-P
"Masih akan diriview secara komprehensif," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Senin (14/5/2018).
Sebagai informasi, usulan tersebut merupakan usulan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ada beberapa pertimbangan yang menjadi dasar Kementerian ESDM mengusulkan angka tersebut.
Namun, menurut Askolani, usulan tersebut perlu dikaji lebih dalam. Pemerintah, sambung dia, akan menghitung secara seksama tambahan subsidi solar dengan mengedepankan aspek kehati-hatian.
"Kami akan lihat perkembangannya, dan outlook parameter subsidi, serta kebijakan yang memengaruhinya, termasuk dampaknya," kata dia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu menyebut, pemerintah akan membentuk tim teknis dari berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan tambahan subsidi solar tahun ini. Namun mekanisme penambahan subsidi harus melalui persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui pengajuan APBN-P.
"Kami akan bentuk tim teknis untuk membicarakan hal itu. Nanti kita lihat," kata Sri Mulyani.
(dru) Next Article Strategi Sri Mulyani Tambah Subsidi Solar Tanpa APBN-P
Most Popular