Investor 'Wait and See', Bursa Saham Asia Dibuka Bervariasi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 May 2018 09:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka bervariasi pada perdagangan pertama di pekan ini (14/5/2018). Indeks Nikkei dibuka turun 0,23% ke level 22.705,3, indeks Kospi naik 0,21% ke level 2.482,97, indeks Strait Times turun 0,03% ke level 3.569,11, indeks Shanghai dibuka naik 0,12% ke level 3.167,04, dan indeks Hang Seng dibuka naik 1,21% ke level 31.498,36.
Investor nampak cukup berhati-hari dalam melakukan aksi beli, seiring dengan penguatan yang sudah dibukukan sepanjang pekan lalu. Terlebih, pergerakan Wall Street pada perdagangan hari Jumat lalu (12/5/2018) kurang mendukung. Kala itu, indeks Dow Jones naik tipis 0,37%, indeks S&P 500 naik tipis 0,17%, dan indeks Nasdaq terkoreksi tipis 0,03%.
Di sisi lain, sentimen bagi bursa saham sebenarnya cukup positif. Kemarin, (13/5/2018), Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia sedang mengusahakan supaya sanksi atas ZTE dicabut. Sebelumnya, produsen ponsel asal China tersebut dilarang untuk membeli komponen dari perusahaan asal AS selama tujuh tahun lamanya.
Pelarangan tersebut merupakan imbas dari kegagalan ZTE dalam mematuhi kesepakatan dengan pemerintahan AS setelah terbukti bersalah tahun lalu di pengadilan federal Texas karena mengirimkan produknya secara ilegal ke Iran.
Jika sanksi bagi ZTE benar-benar dicabut, bukan tak mungkin kesepakatan dagang antar kedua negara bisa disepakati. Sebelumnya, negosiasi yang dilakukan AS dan China tidak membuahkan hasil yang manis.
Kemudian, inflasi AS yang berada di bawah ekspektasi telah membuat pelaku pasa roptimis bahwa kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini masih akan dilakukan sebanyak 3 kali, sesuai dengan rencana awal. Pada hari Kamis lalu (10/5/2018), inflasi AS periode April diumumkan di level 0,2% MoM, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 0,3% MoM.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy) Next Article AS-China Makin Panas, Bursa Asia Kian Terjebak di Zona Merah
Investor nampak cukup berhati-hari dalam melakukan aksi beli, seiring dengan penguatan yang sudah dibukukan sepanjang pekan lalu. Terlebih, pergerakan Wall Street pada perdagangan hari Jumat lalu (12/5/2018) kurang mendukung. Kala itu, indeks Dow Jones naik tipis 0,37%, indeks S&P 500 naik tipis 0,17%, dan indeks Nasdaq terkoreksi tipis 0,03%.
Jika sanksi bagi ZTE benar-benar dicabut, bukan tak mungkin kesepakatan dagang antar kedua negara bisa disepakati. Sebelumnya, negosiasi yang dilakukan AS dan China tidak membuahkan hasil yang manis.
Kemudian, inflasi AS yang berada di bawah ekspektasi telah membuat pelaku pasa roptimis bahwa kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini masih akan dilakukan sebanyak 3 kali, sesuai dengan rencana awal. Pada hari Kamis lalu (10/5/2018), inflasi AS periode April diumumkan di level 0,2% MoM, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 0,3% MoM.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy) Next Article AS-China Makin Panas, Bursa Asia Kian Terjebak di Zona Merah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular