Rupiah Makin Tak Berdaya Melawan Yuan, Terlemah Sejak 2015
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
10 May 2018 12:59
Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar rupiah terhadap yuan China bergerak melemah pada perdagangan siang ini. Pelemahan yang terjadi menjadi yang tertinggi sejak tahun 2015.
Pada Senin (23/04/2018) CNY 1 dibanderol Rp 2.211,35. Rupiah melemah 0,02% dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu.
Pergerakan rupiah yang terus melemah, ikut mendorong harga jual yuan di salah satu Bank BUMN bertahan di atas Rp 2.300. Berikut data perdagangan yuan terbaru hingga pukul 12:00 WIB :
Pelemahan yang terjadi pada rupiah tidak lepas karena derasnya aliran modal asing yang keluar dari Indonesia.
Pada perdagangan saham kemarin, aksi jual bersih oleh investor asing telah mencapai Rp 328,64 miliar. Derasnya aliran modal asing yang keluar tidak lepas faktor eksternal terutama dengan adanya ketegangan geopolitik yang terjadi antara AS dan Iran terkait nuklir.
Akibatnya investor lebih cenderung bermain aman ditengah adanya ketegangan tersebut dan menjual aset-aset beresiko seperti saham dan beralih ke instrumen yang lebih minim resiko.
Kecenderungan investor untuk menjual kepemilikan sahamnya ikut berdampak kepada aliran modal asing yang keluar dari pasar saham Indonesia juga cukup besar sehingga mendorong ketersediaan valas menjadi berkurang.
Hal ini menyebabkan posisi rupiah menjadi tertekan terhadap mata uang kawasan termasuk yuan pada perdagangan siang hari ini
(gus) Next Article Rupiah Menguat Terbatas Atas Yuan
Pada Senin (23/04/2018) CNY 1 dibanderol Rp 2.211,35. Rupiah melemah 0,02% dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu.
 Foto: Alfado Agustio |
Pergerakan rupiah yang terus melemah, ikut mendorong harga jual yuan di salah satu Bank BUMN bertahan di atas Rp 2.300. Berikut data perdagangan yuan terbaru hingga pukul 12:00 WIB :
Pelemahan yang terjadi pada rupiah tidak lepas karena derasnya aliran modal asing yang keluar dari Indonesia.
Pada perdagangan saham kemarin, aksi jual bersih oleh investor asing telah mencapai Rp 328,64 miliar. Derasnya aliran modal asing yang keluar tidak lepas faktor eksternal terutama dengan adanya ketegangan geopolitik yang terjadi antara AS dan Iran terkait nuklir.
Akibatnya investor lebih cenderung bermain aman ditengah adanya ketegangan tersebut dan menjual aset-aset beresiko seperti saham dan beralih ke instrumen yang lebih minim resiko.
Kecenderungan investor untuk menjual kepemilikan sahamnya ikut berdampak kepada aliran modal asing yang keluar dari pasar saham Indonesia juga cukup besar sehingga mendorong ketersediaan valas menjadi berkurang.
Hal ini menyebabkan posisi rupiah menjadi tertekan terhadap mata uang kawasan termasuk yuan pada perdagangan siang hari ini
(gus) Next Article Rupiah Menguat Terbatas Atas Yuan
Most Popular