Mau Perang atau Damai Dagang, Trading Forex Tetap Cuan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 May 2019 09:37
Hari Jumat disini tentunya merujuk waktu AS, karena perundingan dilakukan di Washington.
Foto: Ilustrasi Mata Uang Yuan (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Para pelaku pasar sedang harap-harap cemas menanti hasil perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang kemungkinan besar akan diumumkan hari ini Jumat (10/5/19). Hari Jumat disini tentunya merujuk waktu AS, karena perundingan dilakukan di Washington.

Di saat damai dagang terlihat akan tercipta pada pekan lalu, Presiden AS Donald Trump tiba-tiba berkicau di Twitter pada Minggu (5/5/19) lalu, menuduh China melanggar perjanjian dan akan menaikkan tarif impor pada Jumat ini.

Hal tersebut direspon China dengan tetap mengirim negosiatornya termasuk Wakil Perdana Menteri Liu He ke Washington, namun juga menyiapkan balasan jika Presiden Trump benar menaikkan tarif impor.

Potensi gagalnya damai dagang bahkan bisa berujung pada babak baru perang dagang membuat bursa saham global amblas sejak di pekan ini, tentunya menjadi situasi yang kurang menguntungkan.

Di sisi lain, pasar forex atau trading forex malah ada yang memberikan keuntungan besar. Apapun hasil perundingan dagang AS - China nantinya, para trader forex tetap bisa cuan.

Hal tersebut bisa terjadi karena ada istilah two ways opportunity atau peluang dua arah. Secara sederhana dalam trading forex terdapat dua posisi yang bisa diambil, yakni posisi beli (Long) atau posisi jual (short), karena instrumen yang ditransaksikan di pasar forex berpasangan. Misalnya dolar dengan yen (USD/JPY), poundsterling dengan dolar (GBP/USD), euro dengan dolar (EUR/USD), pasangan-pasangan ini dikenal dengan istilahh major currencies atau semua pasangan yang ada dolar-nya.

Ada juga cross currencies seperti poundsterling dengan yen (GBP/JPY) euro dengan yen (EUR/JPY) euro dengan poundsterling (EUR/GBP) dan lain-lainnya.

Intinya apapun yang terjadi di pasar bisa berdampak buruk bagi satu mata uang, yang nilainya akan turun dengan pasangan mata uang lainnya




Dalam kasus perundingan dagang AS - China mata uang yen menjadi yang paling menarik bagi trader. Ketika hubungan kedua negara memanas, maka yen yang menyangdang status safe haven akan banyak diburu pelaku pasar yang berdampak pada penguatan yen.




Dua grafik di atas menunjukkan penguatan kurs yen terhadap dolar, dan pound, yang membuat grafiknya menukik tajam di pekan ini.

Artinya dalam trading forex, pasangan USD/JPY, GBP/JPY, atau semua yang dipasangkan dengan yen akan bergerak turun jika perang dagang kembali berlanjut, sehingga jika mengambik posisi jual (short) bisa cuan besar.

Sebaliknya jika damai dagang akhirnya terjadi, yen tidak akan menarik lagi, dan semua pasangan-pasangan mata uang tersebut akan berbalik arah naik, sehingga jika mengambil posisi beli (long) bisa menghasilkan profit.

Jadi apapun hasil perundingan dagang AS - China nantinya, pasar forex tetap akan semarak.
(pap/hps) Next Article China Tunda Kenaikan Tarif Otomotif AS, Euro Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular