Rupiah Dihajar Dolar AS, Bos BEI: Suku Bunga Harus Naik!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 May 2018 11:17
Kenaikan suku bunga diyakini tidak akan direspons negatif pasar.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menilai saat ini Bank Indonesia perlu menaikkan suku bunga untuk tetap menjaga permintaan rupiah sekaligus menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Dolar AS sendiri saat ini menyentuh hingga Rp 14.000.

"Buat saya prinsipnya bagaimana kita meningkatkan permintaan akan rupiah. Sayangnya salah satu caranya adalah menaikkan suku bunga, mau tidak mau," kata Tito kepada CNBC Indonesia di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/5).

Dia meyakini keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga juga tidak akan direspons negatif oleh pasar karena hal itu sudah diprediksi investor. 

Selain itu, kenaikan suku bunga dipercaya akan membuat rupiah kembali menguat dan permintaan atas mata uang Garuda bisa  membaik. Hal ini akan berdampak pada menguatnya struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


"Tapi yang memang paling menjadi perhatian sekarang adalah meningkatnya subsidi terhadap minyak. You like it or not ini meningkat. Kalau dolar naik, ini meningkat," sebut dia.

Dia menilai penguatan dolar akan berdampak buruk pada pemberian subsidi atas bahan nbakar, karena akan terus memberatkan pada APBN. Namun, pemerintah justru mengambil langkah untuk tak mencabut pemberian subsidi ini dan justru tak menunjukkan transparansi atas kondisi APBN saat ini.


"Nah ini sudah mulai ada pertanyaan itu tapi saya percaya Ibu Ani bisa menerangkan secara transparan. Umumkan, certainty. Naikkan permintaan rupiah, banyak caranya. Yang kedua certainty. Umumkan," imbuh dia.

[Gambar:Video CNBC]
(ray/ray) Next Article Pamitan dengan Karyawan BEI, Tito Beri 4 Benda Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular