Bank Permata Targetkan Pertumbuhan Kredit 10% Pada 2018

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
09 May 2018 15:54
Manajemen Bank Permata menyatakan tahun ini PermataBank masih dalam tahap recovery setelah sempat sakit.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Permata Tbk (BNLI) menargetkan pertumbuhan kredit di sepanjang 2018 tumbuh hingga 10% dibandingkan dengan pertumbuhan kredit di sepanjang 2017 yang tercatat minus 7%.

"Pertumbuhan kredit itu sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu tumbuh 10%, tapi kalau misalnya bisa ya 15% kami sangat bersyukur sekali," ujar Ridha DM Wirakusuma, Direktur Utama Bank Permata di JSC Hive Coworking Space, Rabu (9/5/2018).

Ridha menambahkan, saat ini perseroan sedang masuk dalam tahap pemulihan kinerja mengingat pada 2016 BNLI sempat merugi dan mulai pulih pada 2017 dengan meraih laba bersih sebesar Rp 748 miliar.

"Kami perlu tekankan, bahwa Bank Permata itu ibaratnya baru tahap recovery (pemulihan) yang sebelumnya mengalami sakit. Jadi terms of recovery-nya (jangka waktu pemulihan) masih panjang untuk membersihkan buku perseroan ke depannya," tambah Wira.

Selain itu, pada tahun ini BNLI juga menargetkan penurunan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross dibawah 4,6% dan NPL nett dibawah 1,7% yang dibukukan pada 2017.

Penurunan rasio NPL tersebut didorong dengan pencatatan NPL pada kuartal I-2018 yang masih stabil dan bertahan dari angka di akhir Desember 2017.

"Saat ini kami mulai melakukan healing process (proses penyembuhan) untuk mencapai target tersebut ya, jadi salah satunya kami akan go to basic (kembali ke praktek awal) dengan meninjau proses-proses dan prosedur pemberian kredit apakah sudah cukup baik atau memang sudah kuat," ujar Wira.

Selain itu, rasio NPL juga dapat berkurang dengan meningkatkan kredit di segmen corporate dibandingkan dengan pemberian kredit BNLI lainnya yaitu kredit untuk ritel dan komersial.

"Kami adalah universal bank ya, jadi ada yang di komersial, ritel dan corporate. Corporate ini yang paling terpuruk saat ini secara nominal dibandingkan dengan retail banking yang terus tumbuh," tambah Wira.



(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular