Tekan Ketergantungan Dolar, BI & Jepang Perpanjang Kerjasama

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 May 2018 17:30
Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah Jepang berencana untuk mengamandemen kerja sama Bilateral Swap Arrangement (BSA)
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) bersama Bank of Japan yang bertindak sebagai agen Kementerian Keuangan Jepang, berencana untuk mengamandemen kerja sama Bilateral Swap Arrangement (BSA) dalam rangka memperkuat kapasitas cadangan devisa bank sentral dalam menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.

Kesepakatan tersebut dilakukan di sela-sela pertemuan antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3 di Manila, Filipina. Melalui kerja sama tersebut, diharapkan terus memperkuat jaring pengaman keuangan internasional.

"Ini second line of defense. Kalau mau melakukan intervensi, second line of defense adalah bilateral swap untuk memperkuat kapasitas BI menjaga rupiah," kata Kepala Departemen Internasional BI Doddy Zulverdi dalam konferensi pers di gedung BI, Jumat (4/5/2018).

Doddy menjelaskan, penguatan kerja sama ini adalah bagian dari kerja sama sebelumnya yang sudah dilakukan kedua negara sejak 2016 silam. Namun dalam amandemen ini, BI diberikan ruang fleksibilitas, karena nantinya bank sentral tidak hanya menarik mata uang dalam bentuk dolar AS.

"Yang berbeda dari BSA yang berlaku, itu sebelumnya kita hanya menarik dalam bentuk dolar AS. Sekarang dalam bentuk Yen Jepang. Ada unsur tambahan fleksibilitas," jelasnya.

Kerjasama BSA merupakan kerja sama pertukaran mata uang rupiah dengan dolar AS antara Jepang dan Indonesia untuk mengatasi kesulitan likuiditas akibat permasalahan neraca pembayaran dan likuiditas jangka pendek, serta melengkapi jaring pengaman keuangan.

Adapun dalam penguatan amandemen ini, sambung Doddy, tidak ada penambahan nilai kerjasama antara kedua belah pihak. Kerjasama pertukaran mata uang antara Indonesia dan Jepang, tetap sebesar US$ 22,76 miliar.

"Kami sudah buat program secara intensif untuk memfinalisasi ini. Targetnya akhir tahun," kata Doddy.


(dru) Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular