
Bank BUMN Bakal Punya Induk Paling Cepat di September 2018
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
03 May 2018 14:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memproyeksi pembentukan holding jasa keuangan bisa diimplementasikan sekitar bulan September atau Oktober 2018. Sedangkan saat ini, Kementerian BUMN sedang berkoordinasi dengan regulator lain untuk mengimplementasikan hal tersebut.
Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menjelaskan, pihaknya juga sedang membahas pembentukan holding di sektor lain, yakni untuk perumahan dan jalan tol.
"Tahun ini mana yang paling duluan, mungkin antara perumahan, tol atau keuangan," ujar dia saat ditemui di Gedung BI, Kamis (3/5/2018).
Pihaknya juga harus berkoordinasi dengan regulator lain. Pasalnya untuk membentuk holding jasa keuangan, Kementerian BUMN harus berkoordinasi dengan kementerian keuangan, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di sisi lain, Ketua Umum Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Maryono mengatakan, pihaknya terus mengadakan rapat koordinasi dengan Kementerian BUMN dan bank Himbara lain untuk membentuk holding jasa keuangan.
"Rapat jalan terus," kata dia.
Kemudian, dalam holding jasa keuangan tersebut, pihaknya juga akan membahas mengenai posisi lembaga switching PT. Jalin Pembayaran Nusantara (JPN). Saat ini, lembaga tersebut merupakan anak usaha dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Nantinya, setelah ada holding jasa keuangan akan berada di bawah holding tersebut.
"Nanti Jalin di bawah holding," kata dia.
(dru) Next Article Gara-gara Binomo, Karyawati Bank Ini Rugikan Negara Rp 1,1 M!
Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menjelaskan, pihaknya juga sedang membahas pembentukan holding di sektor lain, yakni untuk perumahan dan jalan tol.
"Tahun ini mana yang paling duluan, mungkin antara perumahan, tol atau keuangan," ujar dia saat ditemui di Gedung BI, Kamis (3/5/2018).
Di sisi lain, Ketua Umum Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Maryono mengatakan, pihaknya terus mengadakan rapat koordinasi dengan Kementerian BUMN dan bank Himbara lain untuk membentuk holding jasa keuangan.
"Rapat jalan terus," kata dia.
Kemudian, dalam holding jasa keuangan tersebut, pihaknya juga akan membahas mengenai posisi lembaga switching PT. Jalin Pembayaran Nusantara (JPN). Saat ini, lembaga tersebut merupakan anak usaha dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Nantinya, setelah ada holding jasa keuangan akan berada di bawah holding tersebut.
"Nanti Jalin di bawah holding," kata dia.
(dru) Next Article Gara-gara Binomo, Karyawati Bank Ini Rugikan Negara Rp 1,1 M!
Most Popular