Antisipasi Harga Batu Bara, UNTR Lirik Bisnis Pembangkit

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
03 May 2018 12:12
PT United Tractors Tbk (UNTR) mulai mengantisipasi ketidakstabilan harga batu bara dunia dengan mengembangkan bisnis usaha di bidang energi.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia- PT United Tractors Tbk (UNTR) mulai mengantisipasi ketidakstabilan harga batu bara dunia dengan mengembangkan bisnis usaha di bidang energi.

Saat ini, UNTR sedang mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PAMA 1 berkapasitas 2 x 15 Megawatt (MW) serta power plant Tanjung Jati di Jepara dengan kapasitas 2 x1000 MW.



Pembangkit di Jepara tersebut dibangun lewat anak usahanya yakni PT Bhumi Jati Power yang merupakan usaha patungan (Joint Venture) dengan Sumitomo Corporation asal Jepang.

"UNTR ini ada baik dan buruknya, sekitar 80% revenue dan profit didapatkan dari sektor mining dan itu sangat volatile, harga batu bara bisa tinggi seperti di 2010 sampai US$ 130/ton namun bisa juga turun jadi US$ 50/ton. Jadi Kami mulai mengurangi bisnis mining ini," ujar Iwan Hadiantoro Finance Director UNTR, di JSC Hive Coworking Space, Kamis (3/5/2018).

Untuk PLTU PAMA 1, perseroan menargetkan bisa mulai produksi tenaga listrik pada 2019 mendatang. Sedangkan untuk pembangkit di Jepara diperkirakan dapat memproduksi listrik pada 2021 mendatang.

Nantinya, sekitar 60% hasil tenaga listrik akan diguanakan oleh perseroan, sedangkan sisanya akan dijual kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Kalau kapasitas besar dari Tanjung Jati itu diperkirakan kuartal II 2021 produksi. Untuk ke depan kami masih fokus dengan pengerjaan proyek power plant tersebut sehingga hingga saat ini belum ada rencana untuk ekspansi lagi," ujar Iwan.

(gus/gus) Next Article Ekspansif, UNTR Anggarkan Capex Lebih dari Dua Kali Lipat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular