
Bunga Kredit Turun Jadi 11,8% & Deposito ke 6,56%
gita rossiana, CNBC Indonesia
30 April 2018 17:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Suku bunga kredit dan deposito perbankan kembali menurun sejalan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-Day Repo Rate).
Berdasarkan data uang beredar yang dirilis oleh BI pada Senin, (30/4/2018) rata-rata suku bunga kredit perbankan pada Maret 2018 tercatat sebesar 11,18%, menurun 9 basis poin dari bulan sebelumnya.
Begitu juga dengan suku bunga simpanan berjangka untuk tenor 3,6, dan 12 bulan pada Maret 2018 tercatat sebesar 5,88%, 6,29% dan 6,46%. Nilai ini menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 5,97%, 6,4% dan 6,56%.
Sedangkan suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan tercatat stabil di 5,65%. Sementara itu, suku bunga simpanan tenor 24 bulan tercatat meningkat dari 6,73% pada Februari 2018 menjadi 6,74% pada Maret 2018.
Penyaluran kredit perbankan pada Maret 2018 yang tumbuh sebesar 8,5% (yoy) atau tercatat Rp 4.768,8 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Februari 2018 yang tumbuh 8,2% (yoy).
BI mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada Maret 2018. Posisi M2 tercatat Rp 5.394,9 triliun pada Maret 2018 atau tumbuh 7,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,3% (yoy). Perlambatan pertumbuhan M2 terjadi pada seluruh komponen uang beredar.
Komponen uang kuasi tercatat tumbuh 6,2% (yoy), melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,7% (yoy). Komponen M1 (uang beredar dalam arti sempit) tercatat tumbuh 11,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 13,0% (yoy). Komponen lainnya berupa surat berharga selain saham juga tercatat mengalami perlambatan pertumbuhan.
Sementara, BI juga mencatat pertumbuhan kredit properti meningkat dari 12,5% (year on year/yoy) pada Februari 2018 menjadi 13,3% (yoy) pada Maret 2018. Pertumbuhan ini terutama pada kredit konstruksi dan real estate.
Pertumbuhan kredit konstruksi tercatat meningkat dari 15,7% (yoy) pada Februari 2018 menjadi 18,1% (yoy) pada Maret 2018. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan kredit konstruksi jalan tol di Jawa Timur dan kredit konstruksi untuk perumahan menengah, besar dan mewah di Jawa Tengah.
Kredit real estate tercatat bertumbuh 9,1% (yoy) pada Maret 2018 dari 8,1% (yoy) pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan kredit real estate gedung perkantoran di DKI Jakarta dan gedung perbelanjaan di Jawa Timur.
Namun untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) tercatat melambat dari 12,2% pada Februari 2018 menjadi 11,9% pada Maret 2018. Sedangkan total penyaluran kredit pada Maret 2018 tercatat sebesar Rp 4.768,8 triliun, tumbuh 8,5% (yoy) Nilai tersebut meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 8,2% (yoy).
(dru) Next Article Perhatian! BCA Prediksi Hingga 2019 Bunga Kredit Naik 200 Bps
Berdasarkan data uang beredar yang dirilis oleh BI pada Senin, (30/4/2018) rata-rata suku bunga kredit perbankan pada Maret 2018 tercatat sebesar 11,18%, menurun 9 basis poin dari bulan sebelumnya.
Begitu juga dengan suku bunga simpanan berjangka untuk tenor 3,6, dan 12 bulan pada Maret 2018 tercatat sebesar 5,88%, 6,29% dan 6,46%. Nilai ini menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 5,97%, 6,4% dan 6,56%.
Penyaluran kredit perbankan pada Maret 2018 yang tumbuh sebesar 8,5% (yoy) atau tercatat Rp 4.768,8 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Februari 2018 yang tumbuh 8,2% (yoy).
BI mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada Maret 2018. Posisi M2 tercatat Rp 5.394,9 triliun pada Maret 2018 atau tumbuh 7,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,3% (yoy). Perlambatan pertumbuhan M2 terjadi pada seluruh komponen uang beredar.
Komponen uang kuasi tercatat tumbuh 6,2% (yoy), melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,7% (yoy). Komponen M1 (uang beredar dalam arti sempit) tercatat tumbuh 11,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 13,0% (yoy). Komponen lainnya berupa surat berharga selain saham juga tercatat mengalami perlambatan pertumbuhan.
Pertumbuhan kredit konstruksi tercatat meningkat dari 15,7% (yoy) pada Februari 2018 menjadi 18,1% (yoy) pada Maret 2018. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan kredit konstruksi jalan tol di Jawa Timur dan kredit konstruksi untuk perumahan menengah, besar dan mewah di Jawa Tengah.
Kredit real estate tercatat bertumbuh 9,1% (yoy) pada Maret 2018 dari 8,1% (yoy) pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan kredit real estate gedung perkantoran di DKI Jakarta dan gedung perbelanjaan di Jawa Timur.
Namun untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) tercatat melambat dari 12,2% pada Februari 2018 menjadi 11,9% pada Maret 2018. Sedangkan total penyaluran kredit pada Maret 2018 tercatat sebesar Rp 4.768,8 triliun, tumbuh 8,5% (yoy) Nilai tersebut meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 8,2% (yoy).
(dru) Next Article Perhatian! BCA Prediksi Hingga 2019 Bunga Kredit Naik 200 Bps
Most Popular